BayiKesehatanMenyusui

Tips memberi ASI pada bayi Anda

Memberikan asi pada bayi nyatanya tidak sembarang begitu saja, rupanya ada hal yang wajib dilakukan dan sebaiknya dihindari. Lantas, apa saja hal tersebut ?

Ibu menyusui perlu mengetahui cara terbaik memberi makan bayinya dengan memberikan ASI (Air Susu Ibu). Oleh karena itu, ketahui apa saja yang boleh dan tidak boleh saat menyusui.

Proses menyusui atau laktasi diawali dengan diproduksinya hormon oksitosin dalam tubuh seorang ibu setelah bayi dilahirkan. ASI (Air Susu Ibu) memberikan nutrisi yang sangat dibutuhkan bayi Anda selama enam bulan pertama kehidupannya.

Umumnya aliran ASI (Air Susu Ibu)  tidak menentu, kadang mengalir terus-menerus, kadang terhenti. Tapi biasanya aliran ASI (Air Susu Ibu)  akan mulai stabil atau konstan setelah 2-3 hari setelah kelahiran.

Berikut ini adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu selama menyusui untuk menjamin pasokan ASI (Air Susu Ibu)  yang optimal ke bayi, yaitu:

Yang sebaiknya dilakukan selama menyusui

  1. Segala sesuatu yang ibu makan dapat mempengaruhi produksi ASI (Air Susu Ibu), sehingga sangat penting bagi seorang ibu untuk memiliki rencana nutrisi yang tepat.
  2. Ibu hendaknya memperhatikan frekuensi kebutuhan menyusui bayinya. Biasanya, ibu yang sedang menyusui mengetahui cara menyusui bayinya dalam 10 hari pertama.
  3. Usahakan untuk meluangkan waktu yang cukup bersama dengan si kecil, seperti mengajaknya berbicara atau bernyanyi sambil menyusui.
  4. Mengganti-ganti payudara sehingga bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul di puting.
  5. Memberikan jeda beberapa saat untuk mempermudah proses pencernaan bayi dan juga mendukung gerakan ususnya.
  6. Jika ibu yang sedang menyusui memompa ASI, maka pastikan ASI disimpan dalam botol yang steril dan menyimpannya dalam lemari pendingin dengan suhu yang sesuai.
  7. Bimbinglah bayi agar mendapatkan jumlah ASI yang cukup.

Yang sebaiknya tidak dilakukan selama menyusui

  1. Sebaiknya jangan memperkenalkan kebiasaan menghisap puting susu sampai bayi tertidur, karena hal ini akan membuat ibu memiliki lebih sedikit waktu istirahat.
  2. Ada ibu yang mengira anaknya lapar hanya jika menangis. Kondisi ini salah karena bisa memicu makan berlebihan. Oleh karena itu, cari tahu perilaku menyusui bayi agar ibu tidak perlu menunggu bayi menangis sebelum memberikan ASI.
  3. Beberapa ibu percaya bahwa menambah asupan makanan akan meningkatkan produksi ASI, namun yang lebih benar adalah semakin sering Anda menyusui bayi Anda, semakin banyak ASI yang Anda produksi. Di sisi lain, makan berlebihan dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button