Imunisasi BCG adalah salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi dan tidak boleh terlewatkan. Setelah bayi lahir, sebaiknya imunisasi BCG segera dilakukan, atau selambat-lambatnya sebelum si kecil berusia 3 bulan. Pasalnya, pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan kasus tuberkulosis tertinggi di dunia, setelah India dan China. Baca di sini.
Melihat hal tersebut, sangat penting bagi setiap bayi yang baru lahir untuk menerima imunisasi BCG, karena imunisasi ini hanya dilakukan sekali seumur hidup. Imunisasi BCG sangat penting demi melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis atau TBC.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini pembahasan mengenai pentingnya imunisasi BCG pada bayi.
Pengertian Imunisasi BCG
Imunisasi BCG merupakan pemberian vaksin yang memiliki tujuan guna melindungi si kecil dari penyakit tuberkulosis, yang bisa diakibatkan dari infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis merupakan penyakit yang menyerang paru-paru serta bisa menyerang bagian tubuh lain, seperti persendian, ginjal, tulang, hingga selaput otak.
Imunisasi BCG atau Bacillus Calmette Guerin hingga kini masih menjadi salah satu upaya pencegahan tuberkulosis yang paling efektif pada bayi. Vaksin BCG berisi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang telah dilemahkan, sehingga tubuh si kecil dapat menghasilkan antibodi.
Vaksin ini paling efektif diberikan pada bayi yang masih berusia 2 bulan. Karena itu, orang tua disarankan untuk memberikan imunisasi BCG ini segera setelah bayi lahir, atau selambat-lambatnya sebelum bayi berusia 3 bulan.
Tetapi, apabila orang tua ingin bayinya diberi imunisasi BCG setelah ia berusia lebih dari 3 bulan, maka bayi tersebut perlu melakukan tes tuberkulin terlebih dahulu. Tes tuberkulin bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak paparan bakteri tuberkulosis pada tubuh si kecil.
Efek Samping Imunisasi BCG
Imunisasi BCG diberikan pada si kecil dengan cara menyuntikkannya di bagian atas lengan bayi. Orang tua tidak perlu khawatir apabila di area lengan bekas suntikan vaksin terjadi pembengkakan dan akan terasa sakit selama beberapa hari. Pasalnya, pembengkakan yang terjadi di area lengan bekas suntikan adalah efek samping dari imunisasi BCG.
Selain itu, setelah 2 sampai 6 minggu, di area titik suntikan bisa membesar dan mengeras. Hal ini bisa disebabkan dari cairan yang berada di permukaan mengeras. Akan tetapi, orang tua tidak perlu khawatir, karena setelah itu bekas suntikan perlahan-lahan akan mengecil.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Imunisasi BCG
Untuk bayi yang berusia di bawah 1 tahun, maka dosis imunisasi BCG yang diberikan hanya sebanyak 0.05 mili liter. Dan biasanya, imunisasi ini akan disuntikan di area lengan bagian atas si kecil. Selanjutnya orang tua juga harus memperhatikan, lengan tempat penyuntikan imunisasi BCG tidak boleh disuntikan imunisasi lain paling tidak selama 3 bulan.
Meskipun termasuk salah satu imunisasi yang wajib untuk bayi, namun terdapat beberapa kondisi yang sebaiknya pemberian imunisasi ini ditunda, seperti kondisi:
- Bayi mempunyai infeksi kulit.
- Bayi sedang demam tinggi.
- Si kecil pernah terinfeksi tuberkulosis, atau ia tinggal satu rumah dengan seseorang yang mengidap tuberkulosis.
- Bayi diketahui mempunyai reaksi anafilaktik terhadap imunisasi BCG.
- Si kecil sedang melakukan proses pengobatan kanker atau sedang dalam kondisi lain yang bisa melemahkan sistem imunitasnya.
- Bayi mengidap HIV dan belum mendapatkan tindakan medis.
Itulah informasi seputar imunisasi BCG pada bayi yang penting untuk diketahui orang tua. Semoga, artikel ini bisa menambah referensi TemanMama mengenai tumbuh kembang bayi, ya!