KeluargaLife

5 Aktivitas Team Building Keluarga yang Dapat Dilakukan Bersama

Team building keluarga tidak melulu harus dilakukan dengan cara yang mahal ataupun sulit, namun bisa juga dilaksa

Menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga adalah hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk anak-anak Anda. Menurut Child Development Institute, manfaat utama yang didapat dari menghabiskan waktu bersama, yaitu

1. Anak merasa penting dan dicintai.
2. Anak memiliki kesempatan untuk mencontoh perilaku orang tua.
3. Orang tua dapat mengamati dan mempelajari kekuatan dan kelemahan anak agar dapat membimbing mereka dengan lebih baik.
4. Anak memiliki kesempatan untuk menyuarakan pikiran dan perasaannya.
5. Orang tua dan anak mengembangkan ikatan yang lebih kuat.

Menghabiskan waktu dengan anak Anda mudah dilakukan ketika mereka masih kecil karena mereka sangat senang bermain bersama Anda selama berjam-jam. Namun, ketika mereka beranjak remaja, hal ini bisa menjadi lebih sulit karena kemungkinan besar mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Untuk membantu menjaga waktu berkualitas bersama anak Anda, berikut ini lima aktivitas team building yang bisa Anda lakukan bersama keluarga.

Kontes Pesawat Kertas

Bahan yang dibutuhkan: Kertas, selotip, ruang terbuka untuk menerbangkan pesawat.

Apa yang Diajarkan: Manfaat yang didapat dari kerja keras. Berikan waktu 5-10 menit kepada anggota keluarga Anda untuk mencari tahu cara membuat pesawat kertas terbaik. Mereka bisa menonton tutorial di Youtube, atau mencari petunjuk langkah demi langkah di internet. Kemudian beri mereka waktu 5-10 menit lagi untuk membuat pesawat kertas mereka sendiri. Cari tempat terbuka dan bergantian menerbangkan pesawat Anda. Tandai seberapa jauh setiap pesawat terbang dengan selotip, lalu berikan hadiah kepada pemenangnya.

Trust Fall

Bahan yang dibutuhkan: Bangku tangga atau tangga.
Apa yang Diajarkan: Kepercayaan dan Pertanggungjawaban Meskipun ini adalah kegiatan yang relatif sederhana, ini juga bisa sangat menyenangkan. Mulailah dengan meminta salah satu anggota keluarga Anda berdiri di atas bangku anak tangga, membelakangi orang lain. Kemudian mintalah anggota keluarga Anda yang lain berdiri di bawahnya dan berpegangan pada lengan satu sama lain, setelah mereka memiliki ikatan yang kuat, beritahukan anggota yang berdiri di atas bangku anak tangga untuk “jatuh” dan kemudian tangkaplah saat mereka jatuh lurus ke belakang. Hal ini dapat dilakukan dari ketinggian yang lebih tinggi lagi setelah Anda menguasai step-stool.

Urutan Gambar

Bahan yang dibutuhkan: Sebuah buku gambar berurutan.
Apa yang Diajarkan: Cara berkomunikasi secara efektif dan bekerja sebagai sebuah tim.

Belilah buku bergambar berurutan untuk anak-anak yang belum dikenal oleh keluarga Anda, misalnya “The Mitten” karya Jan Brett, lalu guntinglah setiap halamannya. Bagilah halaman yang telah digunting secara merata di antara keluarga Anda dan kemudian mintalah mereka bekerja sama untuk menyusun kembali buku tersebut dalam urutan yang benar.

Dinding Memori

Bahan yang dibutuhkan: Papan poster, lem, foto keluarga, spidol, dinding kosong.
Tujuan Ikatan Keluarga dan Mengenang.

Pada papan poster besar, buatlah frasa yang dapat diilustrasikan melalui gambar, seperti “ulang tahun”, “pencapaian”, “liburan”, “kenangan” dan kemudian sebagai keluarga buatlah kolase. Cari tempat di rumah Anda untuk menggantungkan poster ini dan teruslah menambahkannya.

Ladang Ranjau

Bahan yang dibutuhkan: Barang-barang rumah tangga apapun, penutup mata.
Apa yang Diajarkan: Kepercayaan, kerja sama tim.

Buatlah “ladang ranjau” di rumah Anda dengan membuat rintangan berupa kursi, bantal, sofa, dll. Kemudian bagi keluarga Anda menjadi dua kelompok. Mintalah salah satu anggota keluarga untuk mengenakan penutup mata sementara anggota keluarga yang lain memandu mereka melewati ladang ranjau hanya dengan arahan verbal. Mintalah setiap anggota keluarga bergiliran melewati rintangan dan memandu seseorang melewatinya. Jangan ragu untuk mengubah rintangan setelah setiap giliran sehingga tidak ada yang menjadi terlalu terbiasa.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button