Kesehatan

TemanMama Harus Tahu, Ini Fase Demam Berdarah pada Anak

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang biasa terjadi pada kalangan anak-anak. Gejala DBD umumnya baru muncul beberapa hari setelah gigitan nyamuk dan gejala awalnya ditandai dengan demam tinggi. Gejala penyakit ini sama sekali tidak boleh dianggap remeh.

Meskipun begitu, penyakit demam berdarah dapat sembuh apabila penderitanya mendapat perawatan medis yang tepat. Namun, sebelum dinyatakan sembuh, biasanya penderita demam berdarah akan melalui tiga fase terlebih dulu, yaitu fase demam, fase kritis, serta fase pemulihan.

Sangat penting bagi orang tua untuk mengenal dan memahami fase demam berdarah, supaya penanganan dan perawatan bisa dilakukan dengan optimal.

Mengenal 3 Fase Demam Berdarah pada Anak

Ada 3 fase yang akan dilalui penderita demam berdarah, mulai dari fase pertama yaitu munculnya gejala awal, hingga sampai fase pemulihan.

Berikut ini adalah uraian lengkapnya.

1. Fase Demam (Febrile Phase)

Fase demam atau febrile phase merupakan fase awal dari demam berdarah. Pada fase awal ini, anak yang terinfeksi demam berdarah akan mengalami gejala demam yang sangat tinggi, hingga mencapai 40 derajat Celcius. Dan biasanya, demam ini akan berlangsung selama dua sampai tujuh hari.

Selain demam, anak juga akan mulai merasakan gejala lain, mulai dari mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul ruam kemerahan di kulit, dan anak akan merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, seperti nyeri otot, tulang, dan sendi.

Selain itu, kondisi yang perlu diperhatikan pada fase awal ini ialah jumlah kepingan darah atau trombosit anak. Pasalnya, demam berdarah bisa menyebabkan turunnya kadar trombosit dalam waktu singkat, sehingga hal ini bisa mengakibatkan anak mengalami pendarahan internal dan eksternal.

2. Fase Kritis (Critical Phase)

Fase demam berdarah selanjutnya ialah fase kritis atau critical phase. Untuk itu, pada fase ini orang tua perlu waspada. Setelah melalui fase demam, banyak penderita demam berdarah yang merasa dirinya sudah sembuh, karena kondisi demam sudah semakin menurun dan hilang.

Akan tetapi, penurunan suhu tubuh ternyata merupakan fase yang paling berbahaya, karenanya disebut sebagai fase kritis. Pada fase ini, terdapat risiko pendarahan serta kebocoran plasma darah. Kondisi ini bisa mengakibatkan syok dan bisa berujung kematian pada penderitanya.

Fase kritis dapat terjadi sekitar 3 – 7 hari sejak anak mengalami demam. Selain itu, disarankan untuk beristirahat total serta memperbanyak minum air putih supaya terhindar dari dehidrasi.

Berikut merupakan gejala yang menjadi tanda bahwa anak mulai memasuki fase krisis:

  • Muntah secara terus-menerus.
  • Pendarahan melalui hidung dan gusi.
  • Feses lengket serta berwarna hitam.
  • Sakit perut berlebihan.
  • Anak kesulitan bernafas.
3. Fase Pemulihan (Recovery Phase)

Setelah berhasil melalui fase kritis, si kecil akan memasuki fase demam berdarah yang terakhir, yaitu recovery phase atau fase pemulihan. Fase pemulihan akan terjadi dalam 48 – 72 jam usai fase krisis lewat.

Pada fase pemulihan, cairan yang sebelumnya keluar dari pembuluh darah akan masuk kembali ke dalam pembuluh darah. Selain itu, kadar trombosit yang sebelumnya turun, pada fase ini kadar trombosit akan meningkat lagi dan kembali ke kadar trombosit yang normal.

Itulah 3 fase demam berdarah yang TemanMama dan pasangan harus ketahui apabila anak terinfeksi demam berdarah. Semoga, artikel ini dapat menambah referensi TemanMama mengenai kesehatan anak, ya!

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button