KeluargaTumbuh Kembang

Tantangan yang Dialami Orang Tua dalam Mengasuh Anak

Tantangan yang mungkin hadir ini bisa menjadi acuan untuk mengantisipasi secara dini pola asuh yang diterapkan nantinya

Dalam mendidik, mengasuh, dan membesarkan anak itu tentunya harus penuh kesabaran dan perjuangan. Banyak orang tua yang merasa tertekan karena cemas apabila pola asuh yang dilakukannya bisa membuat anak menjadi pribadi yang di luar harapan orang tua. Karena itu, tugas yang dilakukan sebagai orang tua adalah tanggung jawab yang sangat besar dan tidak ada orang tua yang sempurna

Pasalnya, di tengah-tengah proses tumbuh kembang anak, bisa jadi si kecil melakukan suatu hal yang tidak terduga dan kemudian membuat orang tua kerepotan. Situasi seperti ini adalah tantangan yang memerlukan perhatian penuh dari orang tua untuk si kecil.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa tantangan yang dialami orang tua dalam mendidik, mengasuh, dan membesarkan anak.

1. Tantrum

Tantrum adalah kondisi ketika anak menunjukkan frustasi yang tidak terkendali dan ledakan kemarahan. Tantrum biasanya dialami oleh anak dengan usia 1 – 4 tahun, dan saat anak sedang tantrum, hal ini cukup sering membuat orang tua kerepotan.

Menurut Child Mind Institute, tantrum terjadi karena anak-anak mempunyai emosi yang cukup besar, tetapi mereka tidak tahu cara mengendalikannya. Anak-anak mengalami tantrum saat mereka dalam kondisi bingung, marah, ataupun frustasi.

Karena itu, orang tua harus memahami apa yang menyebabkan anak tantrum dan berusaha berkomunikasi dengan anak dengan bahasa yang mereka mengerti.

2. Pilih-Pilih Makanan

Anak dengan usia 1 – 5 tahun biasanya sudah mengenal rasa makanan dan bisa memilih makanan yang disukai dan yang tidak disukai. Anak yang sudah mengenal rasa makanan, biasanya mereka akan pilih-pilih makanan atau picky eater.

Walaupun picky eater adalah hal yang normal dialami anak seusianya, tetapi tetap saja anak yang pilih-pilih makanan bisa membuat orang tua frustasi.

Cara terbaik untuk mengatasi anak yang pilih-pilih makanan yaitu dengan tidak memaksa mereka untuk mengkonsumsi makanan tertentu. Apabila orang tua ragu dengan asupan nutrisi anak, orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

3. Kecanduan gadget

Anak-anak bisa bermain game maupun menonton layanan streaming di smartphone atau tablet selama berjam-jam dengan tidak memperhatikan situasi di sekitar. Ketika orang tua sudah mencoba untuk menerapkan batas waktu penggunaan smartphone, anak mungkin akan menolak dan menjadi marah, hingga bisa menangis tidak terkendali.

Untuk mengatasi ketagihan smartphone, TemanMama bisa mengenalkan anak pada aktivitas lain, seperti bermain di taman dengan teman-teman yang seusia dengan anak, berolahraga, atau bermain kartu yang bisa menjadi alternatif bagus karena TemanMama juga dapat ikut berpartisipasi.

4. Anak Kurang Percaya Diri

Seiring tumbuh kembangnya dan anak mulai memasuki usia sekolah, ia cenderung akan lebih banyak bertemu dengan anak lain yang seusia dengannya. Ada anak yang dapat dengan mudah berteman dengan anak lain dan bermain bersama, ada juga anak yang memerlukan waktu untuk bisa berteman dengan anak lain. Hal ini bisa jadi karena mungkin ia kurang percaya diri untuk berinteraksi dengan anak-anak lain.

5. Ingin Menyentuh Semua Hal

Tidak bisa dipungkiri bahwa usia di mana anak-anak masih balita mempunyai rasa penasaran yang besar terhadap semua hal. Mereka penasaran ingin menyentuh ataupun mencoba suatu hal yang membuat mereka penasaran terlepas apakah itu aman atau berbahaya.

Rasa penasaran adalah hal normal yang dialami sebagian besar anak-anak usia balita. Meskipun begitu, orang tua tetap perlu melakukan pengawasan terkait hal ini supaya anak-anak tidak menyentuh sesuatu yang berbahaya, seperti api, kabel, stopkontak, serangga beracun, dan benda-benda berbahaya lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button