BayiKesehatanMenyusui

Perhatikan Hal ini Saat Memberi ASI pada Bayi

Memberi ASI pada bayi tidak sekadar proses memberi asupan makanan, namun juga membentuk ikatan pada anak. Akan tetapi seringkali proses tersebut tidak dilaksanakan secara hati-hati, sehingga menimbulkan masalah baik bagi bayi dan bahkan ibu itu sendiri

Selain memberikan nutrisi, menyusui bayi juga menjadi rahasia ikatan ibu-bayi yang paling efektif menurut para ahli. Tentunya setiap ibu ingin memiliki hubungan yang erat dan intim dengan buah hatinya. Ikatan yang kuat antara ibu dan anak inilah yang mempengaruhi rasa percaya diri anak di kemudian hari.

Akan tetapi saat melaksanakannya menyusui merupakan sebuah proses yang terkadang menimbulkan berbagai kendala bagi sebagian ibu. Mulai dari rasa nyeri di dada, puting lecet, bayi sering muntah, dan sebagainya.

Tips Memberi ASI pada Bayi

  1. Disarankan untuk memperhatikan frekuensi pemberian ASI, yaitu sekitar 8-12 kali dalam 24 jam.
  2. Selama beberapa hari pertama menyusui, dianjurkan untuk mebaringkan bayi untuk menyusui. Hanya ketika bayi sudah sedikit lebih besar baru ibu bisa menyusui dengan posisi setengah duduk. Saat menyusui, hati-hati jangan sampai menutupi hidung bayi dengan payudara. Pastikan juga puting dan bagian hitamnya pas masuk ke dalam mulut bayi. Dengan demikian lebih banyak ASI yang mengalir keluar dan puting susu tidak menjadi lecet.
  3. Jangan lepaskan mulut bayi setelah menyusui. Namun tekan dengan perlahan bagian sudut mulut bayi dengan jari anda. Hal ini untuk mencegah puting tidak menjadi lecet.
  4. Pada bulan awal pertama menyusui, setelah menyusui bayi, dianjurkan untuk memiringkan bayi ke kanan atau ditelungkupkan. Hal ini bertujuan agar lambung bayi lebih cepat kosong. Karena bayi tidak minum ASI sampai mereka merasa lapar.
  5. Saat bayi menyusui sering kali udara masuk ke dalam lambung bayi. Namun dalam beberapa kasus lebih banyak udara yang masuk ke lambung bayi dibandingkan biasanya. Akibatnya perut bayi menjadi kembung. Jika bayi mengalami hal ini, ia akan segera berhenti menyusu dan sering didahului dengan muntah-muntah.
  6. Jika hal ini terjadi, segera keluarkan udara dari perut bayi dengan cara membuatnya duduk sambil mengusap perutnya. Pilihan lainnya adalah dengan meletakkan kepala bayi di pundak anda (dengan punggung bayi menghadap ke arah belakang) dan menggosok punggungnya.
  7. Bayi juga bisa muntah-muntah jika perutnya sudah kekenyangan. Dalam situasi ini, biarkan bayi duduk beberapa saat.
  8. Sekalipun bayi anda masih terlihat lapar mereka sering kali berhenti menyusu setelah beberapa menit saja. Hal ini biasanya terjadi karena gigi bayi sudah tumbuh. Dalam kasus ini, bayi seringkali berhenti menyusu secara tiba-tiba karena gusinya tertekan dan menimbulkan rasa sakit. Oleh karena itu yang terbaik adalah memeras ASI dan memberikannya kepada bayi dengan menggunakan sendok atau mangkuk.
  9. Jika bayi anda selalu menangis setelah menyusu, kemungkinan anda tidak memproduksi cukup ASI. Konsultasikan masalah ini dengan dokter secepat mungkin. Jangan lupa membawa bayi untuk pemeriksaan kesehatan.
  10. Salah satu cara terbaik untuk menjamin terjaminnya produksi ASI (Air Susu Ibu) adalah dengan mengeluarkan seluruh ASI yang ada setiap kali anda menyusui bayi sehingga payudara benar-benar kosong. Mengosongkan payudara merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak ASI.
  11. Jika payudara tidak kunjung kosong setelah menyusui bayi anda dapat mengosongkan payudara dengan cara memompa atau memijat.

Sebaiknya ibu menyusui membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung kafein. Selain itu juga untuk mencegah alkohol masuk ke dalam ASI, hindari konsumsi minuman dan makanan yang mengandung alkohol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button