KeluargaLife

Perbedaan Pola Asuh Anak Laki-laki dan Perempuan

Menurut para ahli, jenis kelamin akan mempengaruhi pola pikir serta perilaku anak laki-laki dan perempuan. Oleh sebab itu, dalam mendidik ataupun mengasuh anak laki-laki dan perempuan menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Pasalnya, dalam mengasuh anak laki-laki dan perempuan tentu berbeda caranya.

Perbedaan yang paling menonjol dari cara mengasuh anak laki-laki dan perempuan ialah pendekatan yang dilakukan orang tua. TemanMama dan pasangan perlu memahami pendekatan seperti apa yang paling tepat untuk diaplikasikan saat mengasuh anak laki-laki dan perempuan.

Selain itu, baik anak laki-laki ataupun perempuan saat ini mempunyai hak yang sama untuk terlibat dalam suatu kegiatan.

Lantas, apa saja yang menjadi perbedaan saat mengasuh anak laki-laki dan perempuan? Berikut uraian lengkapnya.

1. Perilaku

TemanMama jangan heran apabila teknik mengasuh yang dilakukan pada anak perempuan berhasil, namun pada anak laki-laki tidak berhasil. Sebab, pada dasarnya sifat, karakter, dan perilaku mereka memang berbeda. Perilaku anak perempuan yang lembut tidak dapat diasuh dengan cara mengasuh seperti anak laki-laki, yaitu keras.

Walaupun begitu, TemanMama juga jangan melarang anak laki-laki tidak boleh menangis, ataupun tidak memperbolehkan anak perempuan main ke luar rumah. Anak laki-laki berhak untuk mengekspresikan emosinya. Begitu juga dengan anak perempuan, ia berhak untuk bersosialisasi serta mengenal lingkungan di sekitarnya.

2. Kegemaran

Pada dasarnya, anak laki-laki lebih tertarik terhadap aktivitas fisik atau yang aktivitas membutuhkan kekuatan, dan anak perempuan lebih tertarik terhadap aktivitas yang sifatnya lebih membutuhkan ketekunan. Akan tetapi, semua ini kembali lagi pada minat masing-masing anak.

TemanMama dan pasangan hanya perlu mengamati serta memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan minat dan kegemaran mereka. Biarkan si kecil mengeksplor banyak aktivitas agar mereka bisa menemukan minat yang disukainya.

3. Keakraban yang Bisa Berubah

Saat anak belum beranjak usia remaja, biasanya anak laki-laki akan lebih akrab atau dekat dengan ibu. Sementara itu, anak perempuan akan lebih dekat dengan sang ayah. Akan tetapi, yang harus diperhatikan ialah kondisi ini mungkin bisa berubah ketika mereka mulai memasuki usia remaja.

Karena itu, TemanMama dan pasangan mesti siap menerima perubahan ini.

4. Keamanan Fisik

Menurut para ahli, biasanya anak laki-laki tingkahnya lebih agresif sehingga orang tua harus mengawasinya supaya ia tidak mudah terluka akibat perilakunya yang aktif. Tetapi, TemanMama juga jangan mengekang kebebasan anak. Biarkan mereka tetap aktif agar dapat membangun kepercayaan diri, karakter, kemandirian, serta ketahanan.

Anak perempuan pun juga memerlukan support untuk lebih aktif, supaya karakternya dapat terbangun. Atau singkatnya, supaya ia tidak menjadi karakter yang lemah dan manja saat dewasa nantinya.

5. Disiplin

Sudah bukan rahasia bahwa mendisiplinkan anak laki-laki lebih sulit dibandingkan dengan anak perempuan. Contoh nyatanya, seperti anak laki-laki biasanya enggan atau tidak mau mendengarkan saat orang tua sedang menasihatinya. Namun, menurut para ahli ini adalah hal yang wajar.

Para ahli mengatakan bahwa, sejak lahir pendengaran anak laki-laki tidak sebaik pendengaran anak perempuan. Pendengaran di sini maksudnya ialah pendengaran anak perempuan lebih sensitif dibandingkan anak laki-laki, serta pusat-pusat pendengaran di dalam otaknya berkembang atau menerima respon lebih cepat.

Oleh sebab itu, anak perempuan cenderung memberikan tanggapan yang lebih baik saat sedang dinasihati atau diperingati oleh orang tuanya.

Semoga, artikel ini bisa menambah referensi TemanMama dalam mengasuh dan mendidik anak, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button