Bayi

Perbedaan Antara Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Bayi

Ketika bayi menunjukkan reaksi terhadap produk susu, bisa jadi itu adalah tanda alergi susu atau intoleransi laktosa. Meskipun kedua kondisi ini menyebabkan reaksi ketidaknyamanan bayi terhadap produk susu, mereka memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Mari kita telusuri perbedaan di antara keduanya.

Alergi Susu pada Bayi

Alergi susu pada bayi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap protein susu sapi atau protein lain yang ada dalam susu. Ini adalah reaksi alergi yang serius dan dapat menyebabkan gejala yang parah. Berikut adalah beberapa ciri khas alergi susu pada bayi:

  1. Gejala Kulit: Ruam, gatal-gatal, atau kemerahan di kulit bayi adalah tanda umum alergi susu.
  2. Masalah Pencernaan: Muntah, diare, atau sembelit juga bisa menjadi gejala alergi susu pada bayi.
  3. Masalah Pernafasan: Batuk, pilek, atau sesak napas bisa terjadi pada bayi yang alergi terhadap susu.
  4. Reaksi Anafilaksis: Meskipun jarang, beberapa bayi dengan alergi susu bisa mengalami reaksi alergi yang parah, seperti sesak napas atau penurunan tekanan darah. Ini adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perhatian segera.

Intoleransi Laktosa pada Bayi

Intoleransi laktosa pada bayi terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, gula alami yang ditemukan dalam susu. Hal ini disebabkan oleh kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Berikut adalah beberapa ciri khas intoleransi laktosa pada bayi:

  1. Kembung dan Kram Perut: Bayi mungkin mengalami kembung atau kram perut setelah mengonsumsi susu atau produk susu.
  2. Diare: Diare yang kronis atau berulang setelah mengonsumsi susu adalah tanda intoleransi laktosa.
  3. Gas: Produksi gas yang berlebihan setelah mengonsumsi produk susu juga bisa menjadi tanda intoleransi laktosa pada bayi.

Perbedaan Penanganan:

Penanganan alergi susu dan intoleransi laktosa pada bayi berbeda:

  • Alergi Susu: Bayi dengan alergi susu harus menghindari semua produk susu dan mungkin memerlukan formula susu khusus yang tidak mengandung protein susu sapi.
  • Intoleransi Laktosa: Intoleransi laktosa seringkali bisa ditangani dengan menghindari produk susu atau menggunakan produk susu yang rendah laktosa. Pada beberapa kasus, bayi mungkin memerlukan suplemen enzim laktase.

Meskipun alergi susu dan intoleransi laktosa pada bayi melibatkan masalah dengan produk susu, keduanya memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda. Penting bagi TemanMama untuk dapat mengenali perbedaan antara keduanya dan berkonsultasi dengan dokter jika bayi menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. Dengan pengelolaan yang tepat, bayi dapat tetap sehat dan bahagia meskipun memiliki masalah dengan produk susu.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button