KeluargaLife

Middle Child Syndrome: Memahami Karakteristik Anak Tengah

Anak pertama seringkali dijadikan pedoman atau bahkan pemimpin di dalam keluarga, sementara anak terakhir atau anak bungsu ialah anak yang paling dimanja dan disayang. Lalu, bagaimana dengan anak tengah? Anak tengah seringkali menjadi bagian keluarga yang terabaikan atau dilupakan, sehingga muncul istilah middle child syndrome.

Middle child syndrome ialah istilah untuk mendeskripsikan kondisi psikologi anak tengah yang kerap merasa sedikit tersingkir di antara kedua saudara kandungnya. Meskipun bukan suatu gangguan mental, karakteristik ini bisa mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak. 

Nah, berikut ialah beberapa fakta karakteristik anak tengah atau middle child syndrome.

1. Perasaan Tersingkirkan

Anak tengah seringkali merasa terabaikan atau tersingkirkan karena mereka tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti anak sulung atau si bungsu. Kehadiran mereka di tengah-tengah membuat mereka seringkali harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.

2. Keterampilan Sosial yang Kuat

Untuk mendapatkan perhatian, anak tengah seringkali mengembangkan keterampilan sosial yang kuat. Hal ini membuat mereka menjadi lebih pandai dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain sebagai cara untuk menarik perhatian.

Selain itu, kehidupan yang berada di tengah saudara membuat anak tengah menjadi lebih fleksibel dan toleran terhadap perbedaan. Mereka belajar untuk beradaptasi dengan situasi dan menjadi mediator dalam konflik keluarga.

3. Tantangan dalam Hubungan Sosial

Meskipun memiliki keterampilan sosial yang baik, anak tengah dapat memiliki tantangan dalam membangun hubungan sosial yang mendalam. Anak tengah mungkin akan merasa sulit untuk membuka diri atau mempercayai orang lain sepenuhnya.

Anak tengah juga seringkali mencari identitas mereka sendiri di tengah-tengah saudara yang memiliki peran yang sudah ditetapkan. Proses pencarian identitas ini dapat berlangsung hingga dewasa.

4. Rasa Kemandirian yang Tinggi

Untuk mengatasi perasaan terabaikan, anak tengah seringkali mengembangkan rasa kemandirian yang tinggi. Mereka belajar untuk mengendalikan diri sendiri dan menjadi lebih mandiri dalam mengambil keputusan.

5. Kecenderungan Memilih Karir yang Kreatif

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak tengah cenderung memilih karir yang kreatif atau di bidang seni. Hal ini bisa jadi dikarenakan anak tengah mencari cara untuk lebih menonjol dan bisa mengekspresikan diri di tengah kompetisi antar saudara.

Meskipun middle child syndrome bukan suatu gangguan mental, namun kesadaran orang tua terhadap kebutuhan dan perasaan anak tengah dapat membantu mengurangi dampak negatifnya. Memberikan perhatian, membangun komunikasi terbuka, dan memastikan bahwa setiap anak merasa dihargai ialah kunci untuk mendukung perkembangan anak tengah dengan baik.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button