KehamilanKesehatanLife

Memahami Apa Itu Mandul dan Apa Saja Faktor Risikonya

Kemandulan atau mandul adalah kondisi yang seringkali menjadi bayang-bayang yang menakutkan bagi pasangan yang berharap memiliki keturunan. Istilah mandul ini sendiri merujuk pada ketidakmampuan untuk hamil atau membuahi sel telur, baik dari pihak pria maupun wanita.

Meskipun umumnya dianggap sebagai masalah yang hanya terjadi pada wanita, namun sebenarnya kemandulan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dari pihak pria. Nah, untuk lebih jelasnya, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai apa itu mandul dan apa saja faktor risikonya.

Apa Itu Mandul?

Mandul, atau dalam istilah medis biasa dikenal sebagai infertilitas, terbagi menjadi dua jenis, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer ialah ketidakmampuan untuk mencapai kehamilan setelah setidaknya satu tahun berusaha hamil dengan melakukan hubungan seks tanpa alat kontrasepsi.

Sementara itu, infertilitas sekunder ialah ketidakmampuan untuk hamil lagi setelah sebelumnya pernah mengalami kehamilan. Kedua jenis infertilitas ini bisa terjadi pada pria maupun wanita.

Faktor Risiko Mandul

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko pasangan suami istri mengalami mandul, berikut ini adalah beberapa faktor risiko di antaranya.

1. Usia

Faktor usia memiliki peran besar dalam risiko kemandulan. Pada wanita, kemampuan reproduksinya cenderung menurun setelah memasuki usia 35 tahun. Pada pria, meskipun masih memungkinkan untuk memiliki keturunan pada usia tua, namun kualitas sperma juga dapat menurun seiring bertambahnya usia.

2. Gangguan Ovulasi

Gangguan dalam proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium, bisa menjadi penyebab kemandulan pada wanita. Gangguan ovulasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), mengalami gangguan hormonal, atau memiliki masalah kesehatan tertentu.

3. Masalah Struktural pada Organ Reproduksi

Baik pria maupun wanita, masalah struktural pada organ reproduksi, seperti sumbatan saluran tuba falopi, endometriosis, fibroid rahim, atau varikokel pada pria, juga dapat menyebabkan kemandulan dengan mengganggu proses fertilisasi atau proses pembuahan sel telur.

4. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol berlebihan, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, atau terkena paparan zat kimia yang berbahaya juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kemandulan.

Meskipun kemandulan sering dianggap sebagai masalah yang sulit diatasi, namun kini ada banyak pilihan perawatan dan pendekatan yang tersedia untuk membantu pasangan  menghadapi tantangan ini. Pemahaman yang baik mengenai faktor-faktor risiko yang bisa meningkatkan kemandulan merupakan langkah pertama dalam mengatasi masalah ini.

Dengan adanya dukungan medis, psikologis, dan sosial dari orang-orang terdekat, pasangan yang mengalami infertilitas dapat menemukan solusi yang tepat untuk mereka, sehingga impian untuk memiliki keturunan bisa terwujud.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button