Melahirkan

Melakukan Persalinan Normal Pada Penderita Mata Minus

Beredar pengetahuan umum bahwa penderita mata minus tidak boleh melakukan persalinan normal. Lantas, apakah hal itu benar?

Mungkin anda belum pernah mendengar kenapa dokter spesialis kandungan atau bidan menyarankan pasiennya menjalani operasi caesar karena menderita mata minus? Saat seorang wanita melewati proses kehamilan perubahan hormonal berdampak besar pada seluruh organ tubuh ibu hamil, termasuk mata. Penyakit mata yang umum terjadi selama kehamilan antara lain retina eksudatif detasemen regmatogen dan ablasio retina (lepas retina). Ablasio retina atau retina eksudatif detasemen regmatogen dan ablasio retina, dapat terjadi karena peradangan besar, trauma benturan, tumor, diabetes, dan pre eklamsia (darah tinggi).

Benarkah Retina Bisa Lepas?

Apa Penyebab retina lepas? Ada dua faktor yang menyebabkan retina lepas. Faktor pertama adalah retina yang tipis dan rentan robek, yang biasanya terjadi pada ibu hamil di atas usia 40 tahun. Faktor kedua adalah adanya cairan gel di dalam bola mata dan gel vitreus atau bisa disebut badan kaca. Cairan dan gel tersebut sangat mudah meresap lubang pada retina sehingga memudahkan retina untuk dipisahkan. Ablasio retina biasanya bisa terjadi pada ibu hamil yang mengalami pre eklamsia (darah tinggi). Pada kondisi seperti ini, pre eklamsia menyebabkan penumpukan cairan di lapisan bawah saraf optik, sehingga menyebabkan hilangnya saraf optik secara drastis. Namun, setelah proses persalinan selesai, cairan tersebut akan hilang dengan sendirinya dan mata akan kembali normal. Dengan kata lain tidak masalah apakah mata minus atau tidak. Jika wanita yang sedang hamil mengalami situasi ini, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis. Sedangkan datesemen regmatogen retina sering terjadi pada wanita hamil yang mengalami rabun jauh (mata minus). Wanita hamil yang menderita mata minus lebih tinggi dari 6 dioptri berisiko lebih tinggi mengalami ablasi retina. Jadi yang perlu diingat para wanita hamil robekan ini bisa terjadi tidak hanya pada orang yang matanya minus atau plus tapi pada dasarnya bisa diderita oleh siapa saja.

Bisakah melakukan persalinan normal ?

Jadi pertanyaannya apakah ibu hamil penderita mata minus bisa melahirkan dengan normal? Melahirkan pada dasarnya adalah proses psikologis dan mengejan saat melahirkan sama  dengan buang air besar dan kecil. Oleh karena itu, ibu hamil tidak perlu khawatir dengan masalah mata minus karena masih memiliki peluang untuk melahirkan secara normal. Robeknya retina ini tidak berhubungan langsung dengan aktivitas persalinan atau kesulitan saat buang air besar. Robeknya retina ini disebabkan oleh benturan pada mata atau kepala. Segera periksa mata anda. Oleh sebab itu, sangat penting untuk para wanita di masa kehamilan untuk berkonsultasi dengan dokter secara rutin terkait kehamilan. Terutama ibu hamil penderita rabun jauh.

Sangat disarankan agar anda melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan memeriksa retina anda ke dokter spesialis bagian mata (opthalmologist) sebelum memulai masa kehamilan dan sebelum memasuki proses persalinan. Pemeriksaan secara profesional akan dapat melihat dengan jelas apakah ada robekan dan dengan menggunakan alat khusus akan membantu mengidentifikasi area robekan. Jika dipastikan ada robekan maka dapat mengambil tindakan sesegera mungkin. Jika tidak segera diambil tindakan, robekan dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan atau cacat permanen (kebutaan) dalam jangka panjang.

tips untuk wanita hamil yang menderita mata minus:

  1. Berkonsultasi dengan dokter mata spesialis retina secara rutin setiap 5 hingga 6 bulan sekali.
  2. Jika terdapat risiko mengalami robekan retina, segera hubungi dokter kandungan untuk mengetahui pilihan persalinan yang tepat.
  3. Sebaiknya tidak memilih pengobatan yang berkedok terapi alternatif, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
  4. Untuk mencegah nyeri persalinan dan lain-lain, harap periksa retina jauh-jauh hari sebelum melahirkan.
  5. Lakukan pemeriksaan kesehatan anda dan janin sebelum persalinan.
  6. Persiapkan pikiran dan tubuhmu untuk hidup sehat agar bisa melakukan persalinan secara normal.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button