BayiLife

Kenali Pola Tidur Bayi Anda

Setelah fase bangun pertama setelah lahir, beberapa bayi akan tidur dalam jangka waktu yang lama selama beberapa hari pertama. Dia mungkin hanya terbangun sebentar dan mungkin tidak tertarik untuk menyusui. Hal sebaliknya terjadi pada bayi lainnya. Bayi akan terbangun, rewel, dan perlu sering disusui. Kedua tipe tersebut normal. Siklus tidur bayi anda sangat bergantung pada frekuensi menyusu. Setelah bayi terbiasa dengan lingkungan barunya, ia bisa tidur 12 hingga 20 jam sehari. Pada awalnya tidurnya singkat tapi sering. Selama bayi mendapatkan nutrisi yang cukup, anda tidak perlu khawatir mengenai berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan, karena hal ini berbeda-beda pada setiap individu. Berikut ini aktifitas tidur bayi, diantaranya:

Tidur dalam/nyenyak

Pada tahap ini, bayi sangat tenang dan rileks, pernapasannya berirama, kadang-kadang ada gerakan berkedut, atau gerakan menghisap dengan bibir, namun hal ini tidak membuat bayi terbangun. Anda tidak dapat memberi makan atau bermain dengan mereka saat ini. Bahkan jika anda berhasil membangunkannya, dia hanya akan terbangun sesaat dan kemudian tertidur lelap kembali. Gunakan kesempatan ini untuk tidur, makan, istirahat, menelepon, mandi, atau menghabiskan waktu bersama pasangan.

Tidur ringan

Keadaan ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Mata bayi tertutup, namun bergerak-gerak di belakang kelopak mata. Pada tahap tidur ringan, bayi bergerak, menangis sebentar, menyusu, meringis, dan tersenyum. Pernapasan tidak teratur. Bayi merespons suara, upaya membangunkannya atau rangsangan dari luar. Terkadang bayi terbangun dengan perasaan mengantuk dan kemudian masuk kedalam tidur yang dalam atau nyenyak. Banyak orang tua berlari ke arah bayinya ketika mereka bergerak, mengerang atau menangis. Namun bayinya belum siap untuk bangun. Tunggu beberapa menit dan lihat apakah bayi anda mengantuk dan membutuhkan perhatian atau kembali tidur.

Mengantuk

Pada tahap ini bayi akan memasuki fase mengantuk, tingkat aktivitasnya bervariasi dan kadang-kadang terkejut. Kelopak matanya yang berat  membuka dan menutup dengan cepat, dan dia kehilangan fokus atau tanpa juling. Ia bernapas secara teratur dan merespons rangsangan sensorik, termasuk rasa kantuk. Dia akan tertidur lagi atau sadar kembali. Jika anda ingin bayi kembali tidur, usahakan untuk tidak memberikan stimulasi. Jika anda ingin bayi bangun,  gendong, pijat, atau beri dia sesuatu untuk dihisap atau dilihat.

Bangun tenang

Tahap ini biasanya mendahului tidur panjang dan merupakan tahap yang mengasyikkan bagi para orang tua. Bayi anda berbaring diam dan menatap orang tuanya dengan mata lebar, jernih, dan tenang. Dia bernapas secara teratur dan berkonsentrasi penuh pada apa yang dilihat dan didengarnya. Dengan memberinya sesuatu untuk diamati, sesuatu untuk didengar atau dihisap, anda akan memberikan rangsangan dalam tahap ini. Nikmati momen kontak mata, perhatian, dan kedamaian dengan bernyanyi dan berbicara dengan bayi anda.

Bangun aktif

Pada tahap ini, rasa lapar, kelelahan, kebisingan, dan terlalu banyak menggendong dapat dengan mudah memengaruhi bayi anda. Dia tidak akan bisa diam mungkin gelisah. Matanya terbuka, tapi tidak tampak jernih dan aktif seperti saat dia terjaga dengan tenang. Pernafasan tidak teratur dan ekspresi wajah bayi sering berubah. Setelah bayi anda memasuki fase bangun aktif, inilah waktunya untuk memberinya makan atau menenangkannya. Jika anda bertindak cepat, anda bisa menenangkannya sebelum dia memasuki tahap menangis.

Menangis

Tangisan bayi dapat menyusahkan orang tua. Ingatlah bahwa hanya ada satu cara bagi bayi untuk memberi tahu anda bahwa ia tidak dapat lagi menahannya. Jika dia lapar, terlalu bersemangat, lelah, sakit, kembung, basah, kedinginan, kepanasan, atau kesepian, dia akan menangis dan memberi tahu anda. Bayi juga mungkin banyak bergerak, membuka dan menutup mata, terlihat sedih, dan pernapasan tidak teratur. Menangis bisa menjadi mekanisme pelepasan dan menenangkan diri sendiri yang memungkinkan bayi untuk masuk ke tahap berikutnya. Namun, bayi umumnya membutuhkan bantuan orang tuanya untuk memberi makan dan menenangkannya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button