Kondisi kesehatan bayi yang masih rentan terhadap berbagai perubahan lingkungan barunya. Salah satu kondisi kesehatan yang dapat membuat orang tua khawatir dan cemas adalah saat buah hati anda mengalami demam yang sangat tinggi. Demam bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi virus pada tubuh bayi sehingga menyebabkan daya tahan tubuh bayi bekerja dengan aktif.
Demam tinggi pada bayi sering kali menimbulkan kejang yang biasa disebut dengan kejang demam atau step (stuip) yang banyak dialami oleh bayi karena sifat turunan. Berbeda dengan epilepsi, kejang demam atau step pada bayi disebabkan oleh suhu tubuh bayi yang melebihi 38 derajat celcius. Terjadinya kejang disebabkan oleh kontraksi otot yang berlebihan dibandingkan keadaan normal pada waktu-waktu tertentu.
Masyarakat umum sering kali menyebut kejang pada bayi sebagai salah satu gejala epilepsi, padahal hanya kejang saja belum tentu merupakan epilepsi. Kejang demam atau step mempunyai ciri-ciri gigi terkatup disertai dengan muntah-muntah, bayi tampak berhenti bernapas untuk beberapa saat, dan pada beberapa kasus bayi mungkin tidak dapat mengontro buang air besar atau buang air kecil. Kemudian pada kasus yang lebih parah, bayi seringkali kehilangan kesadaran dengan durasi waktu kejang bervariasi dari beberapa detik hingga puluhan menit.
Setiap orang tua pasti panik ketika mendapati buah hati kesayangannya terkena serangan demam. Penting bagi kedua orang tuanya untuk mengatasi rasa panik dan segera mengambil tindakan untuk memulihkan kembali kondisi kesehatan buah hatinya. Segera bawa buah hati anda ke dokter atau klinik terdekat.
Hal yang perlu para orang tua ketahui, jangan menghitung berapa lama durasi kejang bayi yang berlangsung pada buah hati anda. Bayi yang mengalami kejang baik dalam hitungan detik atau menit harus segera mencari penanganan medis lebih lanjut. Dokter biasanya memberikan obat pada bayi untuk mengatur suhu tubuh dan juga obat untuk mengatasi kejang.Sangat penting untuk ke dua orang tua sigap memberikan perhatian untuk memberikan pertolongan pertama pada buah hatinya yang mengalami kejang.
Kejang demam yang datang terlambat untuk mencari pertolongan dapat membuat bayi berisiko mengalami keterbelakangan mental. Kejang demam yang tidak segera ditangani dapat merusak sel-sel otak dan mengakibatkan kecerdasan dan perkembangan tumbuh kembangnya tidak optimal. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membuat orang tua tetap tenang ketika bayi mengalami step, antara lain:
1. Jangan panik, gunakan pengukur suhu tubuh (termometer)
Tidak disarankan untuk mengukur suhu bayi hanya dengan meletakkan punggung tangan di dahi bayi. Menggunakan cara ini jelas tidak akurat, karena suhu tubuh dan kepekaan anda sebagai orang tua ikut menentukan, sebaiknya menggunakan termometer air raksa yang dapat mengukur suhu tubuh dengan lebih akurat. termometer tersebut bisa ditempatkan di rongga mulut atau di rektum.
2. Bersikap tenang dan bantu buah hati anda menurunkan demam
Anda sebagai orang tua perlu menenangkan diri agar bisa memberikan bantuan ringan pada bayi. Anda dapat menurunkan demam bayi dengan meletakkan kompres air yang dapat diletakkan pada dahi, lipatan paha, dan juga di ketiak. Kompres dengan air diyakini lebih aman dibandingkan menggunakan alkohol dalam menurunkan suhu tubuh bayi. Penurunan suhu tubuh yang terlalu drastis tidak dianjurkan.
3. Berhenti merasa cemas, gunakan pakaian yang tepat untuk buah hati
Ketika buah hati menderita demam jangan gunakan selimut yang tebal. Selimut dan pakaian berbahan panas dapat meningkatkan suhu tubuh bayi dan mencegah penguapan. Hindari juga memakai pakaian yang terlalu ketat. Pakaian berbahan katun atau bahan longgar sangat dianjurkan untuk bayi yang memiliki riwayat kejang.
Jika demam bayi tidak kunjung turun segera periksakan ke dokter ya.