Mendengkur ialah gangguan tidur yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Umumnya, gangguan tidur ini juga bisa menjadi semakin parah saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Karena itu, supaya tidak menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan diri sendiri maupun janin, gangguan tidur ini harus segera diatasi.
Mendengkur ketika hamil tidak hanya mengganggu kenyamanan suami yang sedang tidur, melainkan juga dapat membuat kualitas tidur Bumil jadi menurun. Mendengkur yang terjadi saat masa kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti karena peningkatan kadar hormon estrogen, hidung tersumbat akibat pilek atau alergi, pembesaran rahim yang menekan diafragma, bertambahnya berat badan, hingga bisa jadi akibat sleep apnea.
Untuk lebih jelasnya, berikut ialah beberapa penyakit yang rentan ibu hamil alami apabila sering mendengkur, mulai dari:
1. Preeklamsia
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan mendengkur ketika masa kehamilan dapat meningkatkan risiko Bumil menderita preeklamsia. Hal ini bisa terjadi karena Bumil yang mendengkur akan lebih sering bernapas melalui mulut saat tidur. Pola napas seperti ini akan menciptakan karbondioksida lebih banyak, sehingga menyebabkan jumlah oksigen dalam tubuh menjadi berkurang.
2. Depresi Selama Masa Kehamilan
Mendengkur yang terjadi selama masa kehamilan ternyata juga dihubungkan dengan meningkatnya risiko depresi pada Bumil. Kondisi mendengkur yang diakibatkan oleh sleep apnea bisa membuat kualitas tidur Bumil menjadi kurang baik. Akibatnya, Bumil akan sering merasa mudah lelah serta tidak bertenaga. Hal inilah yang kemudian bisa menjadi faktor pemicu ibu hamil mengalami depresi.
3. Kelahiran Prematur
Bumil yang sering mendengkur cenderung lebih berisiko mengalami kelahiran prematur atau melahirkan bayi dengan berat lahir yang kurang ideal. Sebagian besar bayi yang dilahirkan dari ibu yang mempunyai gangguan tidur mendengkur juga dikatakan cenderung mempunyai nilai Apgar yang rendah.
Hal ini diduga diakibatkan oleh berkurangnya aliran oksigen atau darah pada plasenta serta janin akibat kebiasaan mendengkur selama kehamilan.
4. Diabetes Gestasional
Sering tidur mendengkur selama masa kehamilan akibat obesitas atau sleep apnea bisa meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) yang dapat mengakibatkan gangguan metabolisme gula. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah ibu hamil. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, ibu hamil bisa lebih berisiko terserang diabetes gestasional.
Penting untuk diingat bahwa dampak mendengkur dapat berbeda-beda antar Bumil, dan tidak semua Bumil akan mengalami masalah yang sama. Jika sering Bumil memiliki keluhan sering mendengkur dan khawatir tentang dampak kesehatannya, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.