Kesehatan

Bisul pada Bayi: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bisul pada bayi dapat diakibatkan oleh berbagai hal, namun paling sering diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kulitnya. Bisul kecil umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, apabila bisul pada bayi disertai keluhan lain, sebaiknya segera periksakan si kecil ke dokter, karena bisa jadi kondisi ini merupakan tanda gangguan kesehatan yang serius.

Bisul pada si kecil ditandai dengan munculnya benjolan di permukaan kulit yang berisi nanah. Umumnya, bisul muncul di bagian tubuh yang berambut, sering mengalami gesekan, serta mudah berkeringat. Bagian tubuh bayi yang sering ditumbuhi bisul ialah leher, wajah, selangkangan, ketiak, bokong, dan paha.

Penyebab Bisul pada Bayi

Berikut ini ialah beberapa kondisi yang bisa mengakibatkan infeksi bakteri pada kulit bayi, kemudian berkembang menjadi bisul.

1. Infeksi Folikel Rambut

Bakteri di kulit bisa mengakibatkan infeksi pada folikel rambut (akar rambut), sehingga menyebabkan bisul pada si kecil. Terdapat tiga jenis infeksi folikel rambut, seperti:

  • Folikulitis, ialah peradangan pada folikel rambut.
  • Furunkel, ialah infeksi yang terjadi pada folikel rambut namun di lapisan kulit yang lebih dalam.
  • Karbunkel, ialah kumpulan folikel rambut yang terinfeksi nanah, dan lebih dalam serta lebih besar daripada furunkel. Kondisi ini bahkan bisa mengakibatkan demam dan nyeri pada bayi.

2. Luka di Kulit Si Kecil

Selain infeksi bakteri pada folikel rambut, bisul pada si kecil juga dapat disebabkan oleh luka akibat gesekan popok atau pakaian. Ketika bayi mengalami luka di kulitnya, bakteri dari debu atau kotoran akan mudah masuk ke dalam kulit bayi dan menghasilkan bisul.

Karena itu, untuk mencegah kondisi ini, popok si kecil harus diganti lebih sering.

3. Impetigo

Impetigo ialah infeksi bakteri di kulit yang cukup sering dialami oleh bayi. Penyakit yang dapat menular ini bisa menyebabkan munculnya bisul pada bagian wajah (sekitar mulut dan hidung), lengan, leher, serta lipatan siku bayi.

Bisul tersebut umumnya bisa pecah dengan sendirinya dan menghasilkan koreng yang berwarna kekuningan.

4. Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS)

SSSS ialah infeksi berat pada kulit yang diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Kondisi ini sering menyerang anak-anak dan bayi. Bayi yang terserang SSSS memerlukan penanganan medis dari dokter secepat mungkin, karena penyakit ini berisiko mengakibatkan komplikasi yang lebih parah, seperti dehidrasi dan sepsis.

Bayi yang terserang SSSS umumnya memerlukan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.

Cara Mengatasi Bisul pada Bayi

Guna mempercepat proses penyembuhan bisul pada si kecil, TemanMama bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Kompres bisul menggunakan kain atau handuk hangat selama 10 – 15 sebanyak 3 hingga 4 kali per hari.
  • Kenakan si kecil pakaian yang bersih, mudah menyerap keringat, dan tidak terlalu ketat.
  • Saat bisul pada bayi sudah pecah dengan sendirinya, bersihkan kulitnya dengan sabun khusus bayi untuk menghilangkan nanah, setelah itu tutup lukanya dengan perban steril.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh kulit si kecil.

Bisul pada bayi umumnya dapat diatasi dengan perawatan rumah yang tepat. Namun, apabila kondisi bisul tidak kunjung membaik, hal ini perlu mendapatkan perhatian medis. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat serta perawatan yang sesuai untuk kesehatan kulit si kecil.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button