BalitaKeluarga

Begini Cara Mengasuh Anak Hiperatif yang Tepat

Anak kecil biasanya memang selalu dipenuhi dengan tenaga yang lebih, sehingga membuatnya selalu berenergi dan tidak bisa diam. Meskipun si kecil menjadi anak yang aktif dan wajar di kategori usianya, orang tua tetap harus memperhatikan anak apakah perilaku aktif tersebut merupakan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD.

Apa Itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder?

Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan istilah medis yang menunjukkan seseorang berperilaku impulsif dan hiperaktif. Perilaku ADHD atau hiperaktif biasanya terjadi saat masih kanak-kanak. Perilaku anak hiperaktif sendiri bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yang pertama kurang memperhatikan (inatensi) dan yang kedua ialah tidak bisa diam ataupun tenang.

Anak hiperaktif dengan kategori inatensi mempunyai perilaku seperti:

  • Perhatiannya mudah teralihkan dan memiliki konsentrasi yang pendek.
  • Sering teledor saat mengerjakan suatu hal.
  • Pelupa, mudah kehilangan sesuatu.
  • Kesulitan dalam mencerna instruksi yang diberikan.
  • Kesulitan mengikuti kegiatan yang acaranya lama.

Sedangkan, anak hiperaktif dengan kategori tidak bisa diam memiliki perilaku seperti:

  • Tidak bisa bersikap tenang.
  • Selalu merasa gundah.
  • Senang menggerakkan tubuhnya secara berlebihan.
  • Banyak berbicara.
  • Tidak sabar dalam menunggu antrian dan sering bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.

Cara Mengasuh Anak Hiperaktif

Sayangnya, hingga kini belum ada obat yang bisa membantu mengendalikan perilaku anak hiperaktif. Namun, perilaku hiperaktif bisa dikendalikan dengan dukungan orang-orang terdekat dan peran orang tua dalam mengasuh anak yang tepat.

Berikut ini beberapa cara mengasuh anak hiperaktif agar ia bisa bersikap lebih tenang.

1. Perbanyak Waktu Bersama Anak

Sesibuk apapun Anda, usahakan untuk selalu meluangkan waktu bermain dengan anak. Luangkan waktu untuk mengajak anak mengobrol setiap harinya, akan lebih baik apabila Anda selalu berada di sisinya. Berikanlah ia perhatian penuh dan berikan apresiasi saat ia melakukan hal yang positif.

Selain itu, Anda juga bisa memperbanyak aktivitas bersama anak, seperti misalnya berolahraga ataupun jalan-jalan santai mengelilingi komplek.

2. Membangun Hubungan Keluarga yang Harmonis

Hubungan antara setiap anggota keluarga memiliki peran yang besar dalam mengendalikan perilaku anak hiperaktif. Orang tua yang mempunyai ikatan dan hubungan yang kuat akan merasa lebih mudah dalam menghadapi perilaku anak hiperaktif.

Untuk itu, usahakan untuk membangun dan menciptakan komunikasi yang sehat dengan anak Anda. Berikanlah tanggapan dengan lembut dan sabar setiap si kecil mengajak untuk berbicara.

3. Menerapkan Disiplin pada Anak

Terapkanlah disiplin yang tegas, namun dengan penuh kasih sayang pada anak. Anda bisa melakukannya dengan menghargai dan memberikan apresiasi setiap perilaku baik yang dilakukan anak, dan mencegah anak saat ia ingin berperilaku negatif atau berperilaku impulsif.

Dengan begitu, sedikit demi sedikit anak akan memahami mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang buruk.

4. Menerapkan Waktu Tidur yang Teratur

Hiperaktif bisa menyebabkan anak mengalami gangguan tidur, dan gangguan tidur bisa berdampak terhadap perilaku hiperaktif anak semakin memburuk. Karena itu, sangat penting untuk menerapkan waktu tidur yang teratur.

Untuk membuat waktu tidur menjadi teratur, caranya bisa dengan membiasakan anak untuk tidur dan bangun pada waktu atau jam yang sama setiap harinya.

5. Sabar

Tidak bisa dipungkiri, perilaku anak yang hiperaktif seringkali membuat orang tuanya menjadi kesal. Walaupun begitu, orang tua tetap dianjurkan untuk bersikap sabar dan tenang. Hindari membentak dan memarahi anak dengan hukuman fisik.

Anda bisa meredakan perilaku anak dengan mengajarkan teknis pernapasan sederhana, yaitu dengan menghirup napas dalam-dalam dan melepaskannya secara perlahan, ulangi beberapa kali sampai anak merasa tenang

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button