KehamilanKesehatan

Beberapa Jenis Hipertensi pada Ibu Hamil

Tekanan darah ibu hamil pasti akan selalu diperiksa setiap melakukan pemeriksaan prenatal. Pemeriksaan tekanan darah ini demi memastikan bahwa kondisi kehamilan Bumil sehat, dan terhindar dari penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Pasalnya, ibu hamil yang menderita hipertensi dapat menimbulkan beberapa kondisi berbahaya, seperti memiliki risiko kelahiran prematur, kejang, hingga kematian.

Karena itu, penting bagi Bumil untuk menjaga tekanan darah supaya tetap normal dengan menjalani gaya hidup sehat dan melakukan check up kehamilan secara teratur. Guna meningkatkan kewaspadaan, Bumil juga perlu mengetahui dan mengenal jenis-jenis hipertensi selama kehamilan. Berikut di antaranya:

1. Hipertensi Kronis

Hipertensi kronis ialah tekanan darah tinggi yang sudah dialami oleh ibu sebelum hamil atau sebelum kehamilannya berusia 20 minggu. Kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga ada banyak Bumil yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi kronis.

Hipertensi kronis pada ibu hamil umumnya baru akan terdeteksi saat Bumil melakukan pemeriksaan kandungan.

2. Hipertensi Kronis dengan Preeklamsia

Apabila hipertensi kronis tidak ditangani dengan baik, Bumil bisa mengalami preeklamsia. Selain tekanan darah tinggi, preeklampsia dapat disertai dengan gejala lain, seperti edema (pembengkakan) dan peningkatan kadar protein dalam urin.

3. Hipertensi Gestasional

Hipertensi gestasional ialah peningkatan tekanan darah yang terjadi setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu atau lebih. Hipertensi jenis ini biasanya tidak diikuti dengan kerusakan organ tubuh atau adanya protein dalam urin.

Pada ibu hamil yang menderita hipertensi gestasional, tekanan darah umumnya akan kembali normal setelah melahirkan.

4. Preeklamsia

Hipertensi kehamilan yang tidak dikelola dengan baik dapat berkembang menjadi preeklamsia. Preeklampsia adalah bentuk hipertensi yang lebih serius dan dapat terjadi setelah kehamilan usia 20 minggu. Selain adanya protein dalam urin, preeklamsia juga bisa diikuti dengan kerusakan beberapa organ tubuh, seperti hati, ginjal, retina mata, bahkan hingga otak.

5. Eklamsia

Eklampsia adalah kondisi lanjutan dari preeklampsia yang ditandai dengan kejang atau kejang epilepsi. Ini adalah kondisi darurat medis yang memerlukan perawatan secepatnya. Sebab, eklampsia dapat membahayakan ibu dan janin, dan penanganan medis yang cepat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi serius.

Penanganan hipertensi pada ibu hamil melibatkan pengecekan tekanan darah secara teratur, menjalani gaya hidup sehat, dan jika diperlukan, pemberian obat pada pada ibu yang aman untuk kehamilan bisa membantu mengelola tekanan darah dengan baik.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button