Bagaimana Menghadapi Anak yang Keras Kepala
Menghadapi anak yang keras kepala memang bukan perkara mudah dan seringkali menjemukan. Namun jangan khawatir, temanmama akan membagikan cara menghadapinya.
Bagi orang tua, menghadapi anak yang keras kepala bisa dikatakan menjadi tantangan tersendiri. Ada kalanya, sifat keras kepala anak seperti susah makan, malas mandi, ataupun sulit diajak tidur siang bisa membuat emosi orang tua menjadi tidak tertahankan.
Namun sebenarnya, cara paling efektif dalam menghadapi anak yang keras kepala bukan dengan cara membentak anak bahkan hingga marah-marah, melainkan cara paling efektif yaitu dengan memberikan perhatian secara penuh.
Sifat keras kepala merupakan bentuk penolakan terhadap suatu hal yang bertolak belakang dengan kemauan si kecil, tak terkecuali di usia anak 6 – 9 tahun. Keras kepala yang dimiliki anak bisa disebabkan karena faktor genetik maupun kebiasaan yang dilihat si kecil di lingkungannya.
Nah, untuk membantu TemanMama, berikut ini adalah beberapa cara efektif dalam mendidik anak yang keras kepala.
1. Pahami Cara Berpikir si Kecil
Langkah pertama, TemanMama perlu mengetahui kenapa anak menjadi keras kepala, yaitu bisa dengan memahami cara berpikir anak. Cobalah untuk memahami perasaan apa yang sedang dirasakan anak, apakah perasaan kecewa, sedih, stres, atau frustasi. Semakin Anda memahami cara berpikir anak, semakin baik pula cara Anda mengatasi sifat anak yang keras kepala.
Seperti misalnya jika anak tidak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya, mungkin hal ini dikarenakan pekerjaan rumah tersebut terlalu sulit. Jika begitu, cobalah Anda membantu si kecil dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
2. Jangan Balas Argumen Anak
Anak yang mempunyai sifat keras kepala cenderung senang untuk beradu argumen. Karena itu bagi orang tua dianjurkan untuk tidak membalas argumen anak, karena hal ini akan membuat mereka senang dan membalas setiap perkataan orang tua secara terus-terusan.
Daripada membalas argumen anak, lebih baik dengarkan saja apa yang ia katakan. Baru setelah itu beri tahu anak mana yang benar dan salah dari argumen yang ia katakan. Cara ini diharapkan bisa meluluhkan hati anak sehingga ia mau mendengarkan nasihat orang tua.
3. Tetap Tenang
Kunci utama dalam mengatasi dan mendidik anak yang keras kepala yaitu dengan bersikap tetap tenang dan sabar. Apabila Anda membalas argumen anak dengan membentak dan marah-marah, hal ini justru akan memperburuk situasi dan malah membuat anak semakin melawan Anda.
Lakukan berbagai aktivitas yang bisa membantu Anda untuk tetap tenang, seperti berolahraga, meditasi, ataupun mendengarkan musik. Jika Anda tipe orang yang suka mendengarkan musik di rumah, hal ini juga dapat mempengaruhi suasana hati anak untuk lebih tenang serta jauh dari rewel.
4. Ajak Anak Berdiskusi atau Negosiasi
Untuk mendidik anak yang keras kepala, sebagai orang tua perlu melakukan negosiasi atau coba anak untuk berdiskusi untuk mengetahui apa yang si kecil inginkan. Seperti contohnya ketika anak tidak mau tidur di malam hari meskipun sudah Anda ajak tidur baik-baik. Nah cara yang baik bukan dengan memaksa anak untuk cepat tidur, melainkan dengan mengajaknya diskusi.
Tanyakan pada anak jam berapa ia akan tidur, tanyakan juga alasannya kenapa ia ingin tidur di jam tersebut. Dengan begitu, anak akan merasa bahwa keputusannya dihargai dan kemudian terbentuk rasa saling percaya.
5. Ciptakan Suasana Menyenangkan di Rumah
Sejatinya, anak belajar melalui apa yang ia alami dan ia lihat setiap harinya. Jadi, apabila anak sering melihat orang tuanya berselisih, kemungkinan ia akan meniru orang tuanya untuk menjadi karakter anak yang keras kepala.
Untuk itu, ciptakanlah suasana yang damai dan menyenangkan di dalam rumah supaya anak merasa lebih nyaman dan juga tenang. Suasana rumah yang menyenangkan juga bisa membantu anak untuk mengurangi sifat keras kepalanya.