BayiKesehatan

Apakah Sunat Boleh Dilakukan saat Bayi ?

Sunat atau khitan merupakan salah satu kewajiban bagi anak laki-laki, terutama penganut agama Islam. Sunat merupakan sebuah tindakan untuk membuang kulup atau kulit yang menutupi kepala penis. Selain sebagai kewajiban bagi laki-laki muslim, sunat juga ternyata memiliki banyak manfaat medis, seperti :

1.Mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

Anak yang tidak disunat, saat dewasa nanti, lebih rentan 10 kali terkena infeksi saluran kencing dibanding anak yang disunat.

2. Mencegah terjadinya penyakit pada penis.

Contohnya nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.

3. Mengurangi risiko terjadinya kanker penis.

Manfaat sunat lainnya yang juga berpengaruh ketika dewasa, yaitu mampu menurunkan risiko kanker penis. Meski begitu, sebetulnya penyakit ini jarang terjadi pada yang disunat maupun tidak.

4. Mengurangi risiko infeksi menular seksual seperti HIV dan herpes genital.

Beberapa studi menunjukkan bahwa sunat berpengaruh terhadap ketahanan dari penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS. Anak yang disunat pun akan lebih terlindungi dari masalah penis, seperti peradangan, infeksi, atau iritasi.

5. Menjaga kebersihan penis.

Sunat atau sirkumsisi juga merupakan salah satu proses yang lebih mudah untuk menjaga penis lebih bersih. Meski begitu, anak yang tidak disunat juga sebenarnya dapat belajar bagaimana membersihkan bagian kulup bawah penis ketika dewasa.

Kapan waktu yang tepat untuk anak laki-laki disunat ?

Sunat memang paling banyak dilakukan pada masa sekolah, namun tak jarang juga yang memilih usia yang lebih tua, atau lebih muda, hingga bayi. Namun, sebenarnya di sisi medis lebih baik kalau dilakukan lebih awal karena penyembuhan akan lebih cepat, anak masih belum terlalu aktif sehingga kebanyakan tidak membutuhkan pembiusan total.

Lalu apakah aman jika melakukan sunat pada saat masih bayi ? menurut ilmu kedokteran bayi boleh dikhitan setelah berusia 4 hari , selama tidak ada kontraindikasi dan pengerjaannya oleh tenaga ahli dengan metode yang tepat. Saat masih bayi, pembentukan sel-sel dan jaringan sedang tumbuh dengan pesat. Lagipula, rasa sakit yang dirasakan juga belum terlalu berat. Sunat di usia bayi atau balita juga dapat meminimalkan efek traumatis dan ketakutan. Pasalnya, di usia tersebut ia belum cukup paham dan ingatannya belum sempurna.

Meski disarankan untuk melakukan sunat sedini mungkin, menyunat anak laki-laki saat masih bayi juga tidak bisa langsung sembarang dilakukan. Akan tetapi, jika ada kondisi tertentu, umumnya bayi baru disarankan untuk menjalani tindakan sunat. Kondisi tersebut di antaranya:

  • Infeksi saluran kemih kronik/berulang
  • Fimosis (kondisi di mana kulit kepala penis tidak bisa ditarik, menyebabkan nyeri dan bengkak)
  • terdapat jaringan parut pada kulup penis bayi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button