Kesehatan

Apa itu Marasmus? Mengenal Penyakit Kurang Gizi yang Serius

Marasmus adalah salah satu bentuk penyakit kurang gizi yang serius. Penyakit ini terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, khususnya protein dan kalori, untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Marasmus umumnya terjadi pada anak-anak yang menderita kelaparan atau kurang gizi kronis. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, orang dewasa juga bisa mengalami marasmus.

Gejala Marasmus

Marasmus memiliki gejala yang cukup khas yang dapat dikenali, antara lain:

1. Penurunan Berat Badan Drastis: Anak yang mengalami marasmus akan mengalami penurunan berat badan yang sangat signifikan, sering kali tampak seperti keropos.

2. Kulit Kering dan Keriput: Kulit anak-anak yang menderita marasmus akan menjadi kering, kusam, dan keriput karena kekurangan cairan.

3. Perut yang Menonjol: Salah satu ciri khas marasmus adalah perut yang menonjol, tetapi tidak karena lemak, melainkan karena kurangnya otot dan jaringan lemak.

4. Rambut dan Kuku Rapuh: Rambut dan kuku anak-anak yang menderita marasmus cenderung rapuh dan mudah patah.

5. Lemas dan Lemah: Anak-anak dengan marasmus cenderung lemas dan lemah, tanpa energi yang cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyebab Marasmus

Marasmus umumnya disebabkan oleh asupan makanan yang sangat kurang, terutama protein dan energi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan marasmus antara lain:

  • Keterbatasan Akses Terhadap Makanan: Terutama terjadi di daerah-daerah yang menderita kelaparan atau bencana alam.
  • Kondisi Sosio-Ekonomi yang Buruk: Keluarga yang hidup dalam kemiskinan sering kali tidak mampu menyediakan makanan yang bergizi bagi anak-anak mereka.
  • Penyakit atau Infeksi yang Kronis: Infeksi kronis seperti diare kronis atau tuberkulosis dapat menyebabkan marasmus karena tubuh anak-anak yang terus-menerus berjuang melawan penyakit tersebut dan tidak mampu memanfaatkan nutrisi yang ada.
  • Kehilangan Nutrisi Akibat Lactose Intolerance atau Celiac Disease: Beberapa kondisi medis tertentu dapat menghambat penyerapan nutrisi dari makanan.

Pengobatan dan Pencegahan Marasmus

Pengobatan marasmus melibatkan beberapa tahap, termasuk:

  • Stabilisasi: Anak-anak yang menderita marasmus sering kali harus dirawat di rumah sakit untuk stabilisasi. Ini melibatkan memberikan cairan intravena dan memulai pemulihan nutrisi secara bertahap.
  • Pemberian Makanan yang Bergizi: Setelah stabil, anak-anak perlahan-lahan diperkenalkan dengan makanan yang kaya akan nutrisi, seperti susu formula khusus untuk balita malnutrisi, makanan tinggi kalori, dan makanan tinggi protein.
  • Perawatan Medis Lanjutan: Anak-anak dengan marasmus juga mungkin memerlukan perawatan medis lanjutan, tergantung pada seberapa parah keadaan mereka dan apakah ada komplikasi medis lainnya yang perlu ditangani.

Pencegahan marasmus melibatkan upaya untuk meningkatkan akses terhadap makanan yang bergizi, edukasi tentang pentingnya gizi yang seimbang, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dasar untuk diagnosis dan pengobatan dini.

Dengan memahami gejala, penyebab, dan pengobatan marasmus, kita dapat bekerja sama untuk mencegah dan mengobati kondisi yang serius ini, serta memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak yang terpengaruh.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button