Bulan Ramadan ialah bulan yang paling dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia, termasuk umat Islam di Indonesia. Pada bulan Ramadan ini, semua umat Islam diharuskan untuk melakukan ibadah puasa. Akan tetapi, ada beberapa kelompok yang diberikan keringanan dan diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Salah satu kelompok yang diberikan keringanan ini ialah ibu yang sedang hamil.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa alasan yang menjelaskan kenapa ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa.
1. Risiko Melahirkan Bayi Prematur
Salah satu alasan utama mengapa ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa adalah risiko melahirkan bayi prematur. Selama masa kehamilan, tubuh ibu hamil memerlukan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Ketika seorang ibu hamil berpuasa, kemungkinan besar asupan nutrisinya akan berkurang karena terdapat jeda panjang antara waktu makan.
Hal ini kemudian bisa menyebabkan kekurangan gizi pada Bumil dan janinnya, sehingga kondisi ini bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
2. Risiko Dehidrasi
Selama puasa, risiko dehidrasi pada Bumil bisa meningkat. Bagi ibu hamil, dehidrasi dapat menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti peningkatan risiko persalinan prematur atau masalah kesehatan pada janin.
Selain itu, kehilangan cairan yang signifikan juga dapat menyebabkan penurunan volume darah pada ibu hamil, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke plasenta dan nutrisi yang diterima oleh janin.
3. Gangguan Metabolisme
Selama kehamilan, metabolisme tubuh Bumil mengalami perubahan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Puasa dapat mengganggu metabolisme ini karena tubuh tidak menerima asupan makanan secara teratur.
Hal ini kemudian dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah, tekanan darah rendah, atau ketidakseimbangan elektrolit, yang semuanya dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janinnya.
4. Risiko Hipoglikemia
Hipoglikemia, atau kadar gula darah rendah, adalah masalah umum yang dapat terjadi selama puasa, terutama bagi ibu hamil yang mungkin memiliki kebutuhan energi yang lebih tinggi. Hipoglikemia dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti pusing, lemah, atau bahkan pingsan.
Pada ibu hamil, hipoglikemia dapat menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke janin, sehingga berisiko membahayakan perkembangan dan kesehatan janin.
Jika ibu hamil memutuskan untuk tetap berpuasa selama kehamilan, penting untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan dan kehamilan Bumil baik, agar puasa tidak membahayakan kesehatan Bumil dan janinnya.