Mononukleosis, atau yang lebih dikenal dengan penyakit mono, adalah infeksi virus yang umum terjadi pada remaja. Virus yang menyebabkan mono dikenal sebagai virus Epstein-Barr (EBV), dan biasanya menyebar melalui air liur, bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau bersentuhan langsung dengan individu yang terinfeksi. Gejala mono pada remaja bisa bervariasi, namun beberapa gejala umum yang dapat dikenali antara lain:
1. Kelelahan yang Berlebihan
Kelelahan yang tidak wajar dan berlebihan seringkali menjadi salah satu gejala utama mono pada remaja. Remaja yang terinfeksi virus EBV mungkin merasa sangat lelah bahkan setelah istirahat yang cukup.
2. Demam Tinggi
Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi. Pada kasus mono, remaja bisa mengalami demam tinggi yang berlangsung selama beberapa hari.
3. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan merupakan gejala umum yang dialami oleh remaja yang terinfeksi mono. Kadang-kadang, tonsil atau amandel juga bisa membengkak.
4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher dan di bawah lengan, sering terjadi pada remaja dengan mono. Kelenjar getah bening yang membengkak dapat terasa nyeri atau sensitif saat disentuh.
5. Peningkatan Ukuran Limpa
Limpa adalah organ di dalam tubuh yang berperan dalam menyaring darah. Pada kasus mono yang parah, limpa bisa membesar dan menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri di sisi kiri atas perut.
6. Nyeri Kepala dan Badan
Remaja yang mengalami mono seringkali juga mengeluhkan nyeri kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi yang tidak biasa.
7. Hilangnya Nafsu Makan
Infeksi virus EBV dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada remaja yang terinfeksi, yang dapat berkontribusi pada penurunan berat badan dan penurunan energi.
8. Ruam Kulit
Meskipun tidak selalu muncul, beberapa remaja dengan mono dapat mengalami ruam kulit yang ringan hingga sedang.
9. Sakit Perut dan Mual
Beberapa remaja juga mungkin mengalami sakit perut, mual, atau muntah sebagai gejala mono.
10. Sakit Mata atau Pembengkakan Mata
Jarang, tetapi pada beberapa kasus, mono dapat menyebabkan peradangan di dalam mata atau pembengkakan pada kelopak mata.
Meskipun gejala mono pada remaja umumnya tidak mengancam jiwa, sangat penting bagi remaja yang mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan perawatan medis untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan dan dukungan yang sesuai. Selain itu, karena mono dapat menular, penting untuk mendorong remaja yang terinfeksi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan tangan dan tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain, untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.