Beberapa Alergi yang Biasa Terjadi pada Anak
Alergi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun alergi juga bisa dialami oleh anak-anak. Alergi terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan berlebihan terhadap zat atau objek tertentu yang umumnya tidak menimbulkan reaksi di tubuh orang lain. Perlawanan oleh tubuh terhadap objek pemicu alergi (alergen) inilah yang menimbulkan gejala alergi.
Pada anak-anak, reaksi alergi bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti muncul bentol-bentol di kulit dan terasa gatal, hidung terasa gatal dan berair, bersin-bersin, mata merah, diare, bahkan hingga bisa menimbulkan sesak napas.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali jenis-jenis alergi yang bisa terjadi pada anak dan reaksi yang ditimbulkannya. Sebab, dengan mengetahui jenis dan pemicu alergi, alergi pada anak bisa dihindari.
Berikut ialah beberapa jenis alergi yang biasa terjadi pada anak-anak.
1. Alergi Makanan
Jenis alergi pertama yang biasa terjadi pada anak-anak ialah alergi makanan. Pada sebagian besar kasus, alergi makanan pada si kecil terjadi setelah ia mengkonsumsi:
- Telur.
- Ikan salmon atau tuna.
- Makanan laut, seperti lobster, udang, atau cumi.
- Kacang tanah dan kedelai.
- Gandum.
- Kacang pohon, seperti kenari, kacang mete, pecan, dan pistachio.
TemanMama bisa mencurigai alergi makanan pada anak, jika setelah mengkonsumsi makanan tertentu muncul reaksi seperti ini:
- Bersin-bersin.
- Muncul bintik-bintik merah atau ruam di kulit.
- Gatal di sekitar mulut.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Sesak napas.
- Denyut jantung cenderung cepat.
2. Alergi Susu Sapi
Sama seperti alergi makanan, alergi susu sapi yang dialami anak terjadi saat sistem kekebalan tubuhnya bereaksi secara berlebihan terhadap kandungan protein susu sapi, yaitu kasein dan whey. Beberapa gejala yang muncul, seperti:
- Anemia.
- Batuk dan pilek.
- Muntah, sembelit atau diare, serta ada darah pada feses anak.
- Munculnya kolik persisten, yaitu lebih dari 3 jam sehari dan berlangsung selama 3 minggu.
3. Alergi Debu, Bulu Hewan, Serbuk Sari
Selain dari makanan, lingkungan juga bisa mengakibatkan alergi pada anak. Terdapat banyak alergen yang bisa memicu alergi pada anak apabila terhirup, seperti debu, serbuk sari, spora jamur, dan bulu hewan. Pada sebagian kasus, parfum dan asap rokok juga bisa memicu alergi. Beberapa gejala yang muncul setelah menghirup alergen, seperti:
- Mata berair, terasa gatal, dan terlihat kemerahan atau bengkak.
- Bersin-bersin.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Batuk.
- Kelelahan.
4. Alergi Obat
Alergi selanjutnya yang cukup umum terjadi pada anak ialah alergi obat. Beberapa gejala yang biasa muncul akibat alergi obat, seperti:
- Bentol atau ruam di kulit.
- Gatal-gatal.
- Sesak napas.
- Kelopak mata bengkak.
5. Alergi Kulit
Alergi kulit juga cukup sering terjadi pada anak-anak. Berdasarkan gejala dan tipenya, alergi kulit pada anak bisa dikategorikan seperti:
- Ruam kulit usai menyentuh sesuatu.
- Eksim, gejala yang muncul seperti kulit kemerahan, kering, dan pecah-pecah.
- Gatal-gatal dan bengkak pada kulit.
Apabila anak TemanMama mengalami satu atau beberapa alergi tersebut, segera konsultasikan pada dokter. Dokter biasanya akan meresepkan krim steroid untuk meredakan atau mengurangi gejala yang timbul.