Cara Menjelaskan Menstruasi pada Anak Perempuan
Setiap anak pasti akan mengalami fase pubertas. Seringkali menjadi masalah tersendiri saat orangtua harus menjelaskannya pada anak. Sering kali saat membicarakan masalah pribadi seperti menstruasi, akan membuat orang tua dan anak-anak merasa canggung. Meski begitu, kita sebagai orang tua tidak boleh menghindarinya karena suatu saat nanti mereka akan mengalaminya.
Misalnya saja jika kita memiliki anak perempuan karena sebagian besar anak perempuan biasanya merasa takut dan bingung saat pertama kali mengalami menstruasi. Disinilah peran orang tua dalam menjelaskan atau memberikan soal pendidikan seks. Tak hanya agar anak lebih paham dengan kondisi tubuhnya, tapi juga membantunya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan.
Menjelaskan apa itu menstruasi dan pubertas pada anak perempuan
Agar lebih mudah menjelaskan pada sang buah hati, mari pahami dulu apa yang dimaksud dengan menstruasi. Menstruasi, dikenal juga sebagai haid atau datang bulan, adalah salah satu tanda pubertas pada perempuan. Pada saat memasuki fase pubertaas, otak akan mulai melepasan hormon tertentu.
Beberapa anak perempuan akan memulai masa pubertas pada usia 8 tahun, dan mungkin mulai berakhir pada usia 13 tahun atau 14 tahun. Beri penjelasan juga pada anak setiap anak memiliki masa pubertas yang berbeda. Berikan pengertian bahwa setiap anak memiliki waktu sendiri dan tak semuanya sama atau mengalami menstruasi di usia spesifik.
Hal penting lainnya terkait pubertas adalah perubahan tubuh pada anak. Jelaskan bahwa di awal masa puber, ia akan merasa bahwa payudaranya mulai membesar dan rambut akan mulai tumbuh pada kelaminnya. Lalu, beberapa saat kemudian, rambut juga akan tumbuh di bawah ketiaknya. Sebagai ibu yang baik, jangan menutupi hal ini dan menganggapnya sebagai sesuatu yang tabu. Berikan penjelasan agar anak tak bertanya-tanya atau mungkin takut saat tubuhnya mulai mengalami perubahan.
Cara menjelaskan proses menstruasi pada anak
1. Bicarakan dengan nada positif
Menstruasi berkaitan erat dengan darah, sehingga anak mungkin akan takut ketika mendengar informasi ini. Namun, Bunda bisa menggiring cara anak melihat menstruasi. Jelaskanlah dengan positif bahwa menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada setiap wanita.
2. Sesuaikan penjelasan dengan usia anak
Setiap jenjang usia pastinya memiliki pemahaman yang berbeda. Bila anak masih terlalu kecil, Anda tidak perlu menjelaskan terlalu detail tentang menstruasi.
Saat anak mulai mendekati usia pubertas, misalnya 10 tahun, Bunda bisa mulai menjelaskan secara spesifik tentang cara kerja pembalut atau cara menggunakannya.
3. Jelaskan secara bertahap
Penjelasan seputar menstruasi dan pendidikan seksual bukanlah topik yang bisa diselesaikan dalam satu pembicaraan, anda perlu melakukannya secara bertahap agar anak tidak kewalahan menerima informasi baru ini.
4. Berbagi pengalaman pribadi dengan anak
Anda juga bisa berbagi pengalaman pribadi Anda saat mengalami menstruasi. Hal ini akan membuat obrolan lebih mengalir dan anak Anda merasa tidak sendirian dalam menghadapi menstruasi pertamanya. Selain memberikan edukasi tentang menstruasi, yakinkan sang buah hati bahwa Anda selalu ada untuk membantunya. Dengan demikian, anak akan merasa nyaman dan tak sungkan membicarakan hal yang sensitif kepada Anda.
TemanMama juga bisa meminta tolong guru di sekolah, dokter atau anggota keluarga lain yang mungkin bisa menyampaikan informasi ini secara lebih baik. Tidak usah segan, karena ini untuk kebaikan buah hati anda.
Jadi, jangan segan untuk membicarakan menstruasi dengan anak, agar ia tidak bingung dan siap saat mengalaminya.