Mitos yang Berkembang Seputar Pengasuhan Bayi yang Keliru
Banyak sekali mitos dan anggapan yang beredar di masyarakat kita karena masyarakat sangat kuat dan percaya masyarakat terhadap mitos tersebut. Saat ini banyak sekali mitos yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk mitos-mitos sepurat bayi. Memanga, adakalanya mitos dan asumsi yang tersebar terkadang benar, namun seringkali salah dan menyesatkan. Berikut ini adalah beberapa mitos yang salah dan beredar di masyarakat seputar bayi yang masih sering dilakukan oleh kedua orang tua, antara lain:
1. Air dingin membuat bayi menjadi kuat
Anggapan bahwa memandikan bayi dengan menggunakan air dingin akan membuat bayi lebih kuat sangat tidak benar. Faktanya, bayi sensitif terhadap suhu dingin. Oleh karena itu, para orang tua membedong bayinya setelah lahir. Air dingin meningkatkan pembakaran dan metabolisme bayi sehingga makanan dalam tubuh digunakan untuk mengatur suhu tubuh. Bayi akan lebih mudah kehabisan energi dan cepat sakit. Bayi sebaiknya dimandikan dengan air hangat. Angkat dan hangatkan bayi anda sebelum kedinginan.
2. Gurita mencegah perut buncit dan pusar bodong
Pendapat ini tidak benar karena semua perut bayi lebih besar daripada dada. Seiring bertambahnya usia, perut bayi akan terlihat semakin kecil. Begitu juga dengan pusar bodong. Tanpa menggunakan gurita, pusar bayi anda pada akhirnya akan masuk ke tempatnya. Sebaliknya, kalau memang bakatnya bodong, meskipun menggunakan gurita, tetap saja akan bodong. Jangan gunakan gurita karena dapat memberikan tekanan khususnya pada bagian limpa, jantung, dan lever juga menyulitkan bayi anda bernapas.
3. Bedong membuat kaki tidak bengkok
Bedong dikatakan tidak hanya meluruskan kaki bayi yang bengkok, tetapi juga membantu mencegah bayi tidak cepat masuk angin, membantunya tidur lebih nyenyak, dan mencegahnya mengalami kagetan. Hal ini berlaku menyangkut bedong yang dibuat sekuat mungkin, atau yang disebut juga “bedong lontong”. Perlu diketahui hal tersebut tidak ada hubungannya dengan kaki bengkok atau bedong. Semua kaki bayi memang bengkok. Nantinya kaki anak akan lurus sendiri, seiring dengan semakin kuatnya tulang anak ditambah keinginan untuk bisa berjalan pun semakin meningkat. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.
4. Rambut bayi harus dicukur sampai habis supaya tumbuhnya lebat dan hitam
Ketebalan rambut tergantung pada faktor genetik. Saat anda mencukur habis, rambut baru yang tumbuh kembali biasanya sedikit lebih kasar dibandingkan rambut aslinya. Karena lebih kasar tersebut jadi dianggap lebih lebat.
5. Kopi dapat mencegah bayi step (kejang)
Sebaiknya bayi tidak diberikan kopi. Karena kopi sebenarnya berbahaya karena mengandung kafein dan bisa mempercepat detak jantung. Akibatnya bayi jadi deg-degan terus.
6. Kuku bayi tidak boleh dipotong sebelum usia 40 hari
Kuku bayi yang panjang justru bisa melukai wajahnya. Bahkan melukai kornea matanya. Larangan ini kemungkinan besar disebabkan oleh kekhawatiran para ibu bahwa memotong kuku bayi di bawah 40 hari akan merusak kulit jari tangan dan kaki bayinya. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hatilah saat memotong kuku bayi. Gunting yang digunakan juga merupakan gunting yang dirancang khusus untuk memotong kuku bayi.
7. Colek pipi bayi dengan cabe rawit jika ingin berlesung pipit
Lesung pipi disebabkan oleh pergerakan susunan otot-otot wajah, terutama pipi. Pada orang tertentu, susunan otot ini melengkung sehingga menyebabkan munculnya lesung pipi saat otot digerakkan.
8. Baby walker dapat membantu bayi berjalan lebih cepat
Bayi yang banyak menghabiskan waktu aktifnya dengan baby walker hanya belajar duduk dan bergerak maju mundur tanpa berdiri tegak dan pada akhirnya kemampuan berjalannya lebih lambat dibandingkan bayi yang tidak menggunakan baby walker. Saat bayi duduk di baby walker bentuk yang menyamping dan ruang kaki yang kecil justru akan membatasi ruang gerak dan visualisasi dalam hal pengembangan koordinasi otot tubuhnya.