Simak Hal Ini Sebelum Memberikan Obat Herbal untuk Bayi
Banyak orang tua yang panik saat mengetahui anaknya sakit dan langsung buru-buru untuk memberikan obat. Padahal, sebagian masalah kesehatan yang dialami bayi, tidak selalu membutuhkan obat-obatan. Obat memang bertujuan untuk membantu meringankan sakit yang sedang diderita seseorang, termasuk anak-anak.
Namun, pemberian obat untuk bayi tidak dapat dilakukan sembarangan. Apabila dosis obat yang diberikan tidak sesuai, hal ini malah dapat membahayakan kesehatan bayi, termasuk obat-obatan herbal.
Obat Herbal
Obat herbal atau obat tradisional ialah salah satu alternatif obat yang cukup banyak disukai dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sebab, obat herbal kini bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia karena sudah lama menjadi solusi untuk meringankan rasa sakit. Selain itu, Indonesia yang kaya akan rempah-rempahnya, banyak rempah-rempah yang digunakan sebagai bahan alami untuk meracik obat herbal.
Bolehkah Bayi Mengkonsumsi Obat Herbal?
Obat-obatan herbal memang terbuat dari bahan rempah-rempah yang alami. Tetapi, hanya karena jenis obat-obatan ini terbuat dari bahan yang alami, sebaiknya Anda jangan berpendapat bahwa jenis obat ini aman untuk dikonsumsi oleh bayi Anda.
Baik itu obat-obatan kimia ataupun obat-obatan herbal bisa mengakibatkan terjadinya reaksi alergi, naiknya tekanan darah, hingga bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Pasalnya, bayi dan balita mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap reaksi obat dibandingkan dengan orang dewasa.
Oleh sebab itu, sebelum Anda memberikan obat herbal untuk bayi Anda, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan orang yang paham dan mengerti di bidang ini, baik itu berkonsultasi dengan dokter, apoteker, ataupun berkonsultasi dengan praktisi kesehatan.
Gangguan Kesehatan pada Bayi yang Tidak Selalu Membutuhkan Obat
Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, ada beberapa masalah kesehatan pada bayi yang tidak selalu membutuhkan obat, di antaranya seperti:
1. Flu
Pilek adalah gangguan kesehatan yang cukup umum terjadi pada bayi. Biasanya pilek akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar 1 – 2 minggu.
Untuk mempercepat kesembuhan, jauhkan si kecil dari debu serta polusi, berikan istirahat yang cukup, dan Anda bisa memberikan lebih banyak ASI pada bayi.
Apabila bayi telah berusia di atas 6 bulan, Anda dapat memberikan si kecil minuman yang hangat. Selain itu, Anda juga dapat menyemprotkan larutan air garam ke dalam hidung anak untuk mempermudah si kecil mengeluarkan lendir di hidung.
2. Batuk
Batuk merupakan respon alami tubuh untuk mengeluarkan virus, lendir, kuman, ataupun debu yang menumpuk di saluran pernapasan. Untuk itu, saat si kecil batuk, TemanMama tidak perlu langsung memberikan obat batuk untuknya.
Sama seperti pilek, untuk mempercepat kesembuhan, TemanMama bisa membiarkan anak istirahat yang cukup, menjauhkannya dari debu dan polusi, serta memberikan lebih banyak ASI pada si kecil.
3. Demam
Demam yang dialami bayi biasanya disebabkan karena tubuhnya sedang diserang oleh virus atau kuman. Akan tetapi, demam juga bisa terjadi karena reaksi yang muncul setelah bayi melakukan imunisasi.
Saat si kecil masih terlihat tenang, ia masih mau menyusu, dan ia masih terlihat aktif maka biasanya demam yang sedang dialaminya tidak berbahaya.
Tetapi, apabila demam yang terjadi pada bayi disertai dengan keluhan lain, seperti lemas, sesak nafas, muncul ruam di kulit, tidak mau menyusu, hingga muncul kejang, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter ya, TemanMama.