Waspada Shaken Baby Syndrome pada Bayi!
Sindrom Bayi Terguncang (Shaken Baby Syndrome atau SBS) adalah sebuah kondisi serius yang dapat mengancam nyawa bayi dan anak kecil. Pada dasarnya, SBS terjadi ketika bayi atau anak kecil diguncang secara keras, menyebabkan gerakan otak yang berlebihan di dalam tengkorak. Pada kesempatan ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut tentang apa itu Sindrom Bayi Terguncang, gejala yang mungkin muncul, serta langkah-langkah pencegahannya.
Apa Itu Shaken Baby Syndrome?
SBS dapat terjadi ketika seseorang dengan frustasi atau marah mengguncang bayi atau anak kecil dengan keras. Kepala yang besar dan leher yang lemah pada bayi membuat mereka rentan terhadap cedera serius. Guncangan ini dapat menyebabkan cedera otak, memar, dan bahkan pendarahan di dalam otak.
Gejala Shaken Baby Syndrome
Tergantung dari tingkat keparahan kondisi yang dialami bayi, SBS bisa menimbulkan gejala yang ringan maupun yang sangat berat. Pada tingkat keparahan yang sangat parah, bayi akan kehilangan kesadaran, kejang, bahkan sampai kematian. Sedangkan cedera otak yang disebabkan oleh guncangan tidak terlalu parah, gejala bisa terlihat berupa:
- Kelelahan Berlebihan (Terlihat Lemas dan Sering Mengantuk)
- Muntah
- Perubahan dalam Pola Bernapas
- Kulit Terlihat Pucat/Membiru
- Bayi Menjadi Rewel
- Bayi Tidak Mau Makan/ASI
Segera bawa bayi ke IGD atau dokter terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Bayi juga mungkin dapat mengalami kerusakan otak permanen dengan efek jangka panjang, mulai dari gangguan penglihatan dan pendengaran, keterlambatan pada proses tumbuh kembang, hingga kesulitan untuk belajar.
Penyebab Shaken Baby Syndrome
Saat orang dewasa mengguncang badan bayi atau anak, kepala bisa mengalami guncangan hebat karena otot leher tak menyangga kepala dengan baik. Hal inilah yang menjadi penyebab shaken baby syndrome.
Guncangan yang keras merupakan penyebab utama sindrom ini. Guncangan bisa terjadi baik sengaja atau pun tidak disengaja. Misalnya orang tua atau perawat yang mengira menimang bayi dengan cepat dapat membuat bayi tidak menangis. Atau, ketika orang tua terlalu bersemangat saat bermain dengan si kecil, ataupun saat membangunkan bayi yang tidur, tetapi dengan mengguncang tubuhnya secara berlebihan.