Tips Menghentikan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol
Menghisap jari, terutama jempol adalah kebiasaan yang cukup wajar dilakukan oleh anak kecil. Tetapi, pada kondisi tertentu, orang tua mulai khawatir dengan kebiasaan ini dan ingin si kecil menghentikan kebiasaan menghisap jempol.
Perlu diketahui, bahwa menghisap jempol diyakini bisa membuat bayi merasa nyaman, karena ia membayangkan sama seperti saat ia menyusu ASI. Karena itu, untuk menghentikan kebiasaan menghisap jempol pada anak bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih apabila si kecil sudah melakukan kebiasaan ini sejak lama.
Sebab, karena menghisap jempol bisa membuat si kecil merasa nyaman, maka pada akhirnya beberapa anak mempertahankan kebiasaan ini saat ia butuh ketenangan untuk tidur.
Dampak Buruk Menghisap Jempol
Apabila TemanMama tidak segera menghentikan kebiasaan ini pada anak saat usianya mencapai 4 – 5 tahun, terdapat beberapa dampak negatif yang bisa dialami anak, seperti:
1. Mempengaruhi Susunan Gigi
Kebiasaan menghisap jempol pada anak bisa meningkatkan tekanan pada rahang atas dan langit-langit mulut anak. Tekanan ini dapat menyebabkan rahang atas menyempit, sehingga membuat pertumbuhan gigi anak terganggu dan susunan gigi menjadi tidak rata.
2. Anak Menjadi Cadel
Susunan gigi depan bagian atas yang tidak rata juga dapat mengubah bentuk rahang, sehingga hal ini mempengaruhi cara bicara si kecil. Seperti misalnya anak akan terdengar cadel ketika mengatakan sebagian huruf konsonan, seperti L, R, ataupun S.
3. Cheilitis Angular
Kebiasaan menghisap jempol pada anak juga bisa menyebabkan cheilitis angular, yaitu kondisi ujung bibir menjadi kering dan rawan mengalami infeksi.
Cara Menghentikan Kebiasaan Menghisap Jempol
Kebiasaan menghisap jempol pada si kecil memang dapat berhenti sendirinya seiring dengan bertambahnya usia. Tetapi, TemanMama juga tetap perlu membantu anak untuk menghentikan kebiasaan menghisap jempol sedini mungkin.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak bisa menghentikan kebiasaan ini, mulai dari:
1. Memberikan Pemahaman pada Anak
Cara pertama yang bisa dilakukan, TemanMama dapat memberikan pemahaman pada anak mengenai dampak negatif menghisap jempol. Jelaskan secara sabar dan lembut bahwa menghisap jempol bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatannya.
Namun ingat, dalam memberikan pemahaman, TemanMama harus menyesuaikannya dengan usia anak, ya. Seperti misalnya untuk anak usia 2 – 3 tahun, TemanMama bisa menggunakan gambar yang menarik dan kalimat yang sederhana saat memberikan pemahaman.
2. Memakaikan Sarung Tangan pada Anak
Cara selanjutnya, TemanMama dapat memakaikan sarung tangan pada anak. Hal ini bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman saat ia menghisap jempol, sehingga secara perlahan-lahan ia pun akan menghentikan kebiasaan menghisap jempol.
Jangan lupa untuk memberinya apresiasi saat anak berhasil menahan keinginannya untuk menghisap jempol. Dengan begitu, si kecil akan termotivasi untuk berhenti melakukan kebiasaan ini.
3. Memberikan Batasan Waktu
Apabila anak TemanMama sudah cukup besar, TemanMama dapat memberikan batasan waktu pada si kecil dalam menghisap jempol. Seperti misalnya hanya memperbolehkan anak menghisap jempol di waktu siang hari atau malam hari.
Dengan menerapkan aturan ini, si kecil diharapkan bisa menghentikan kebiasaan ini secara perlahan-lahan.
4. Mencari Tahu Penyebabnya
Cara terakhir, TemanMama bisa mencari tahu penyebab si kecil suka menghisap jempol. Apabila anak terlihat menghisap jempolnya saat ia sedang merasa khawatir, TemanMama bisa mengalihkan perhatiannya ke aktivitas lain yang dapat membuatnya merasa nyaman, seperti memeluknya.
Selain itu, apabila anak sering menghisap jempolnya saat ia sedang terlihat bosan, TemanMama bisa memberikan si kecil aktivitas lain yang menyenangkan, seperti menggambar ataupun mewarnai.