Konflik atau pertengkaran yang terjadi di antara anak-anak seringkali merupakan bagian alami dari proses tumbuh kembang mereka. Namun, sebagai orang tua, penting untuk memiliki keterampilan dalam melerai anak yang bertengkar dengan bijak, agar situasi tidak semakin memburuk dan bisa menciptakan lingkungan yang aman serta positif.
Pada beberapa kasus, orang tua tidak perlu turun tangan untuk melerai anak yang bertengkar. Tidak melerai anak bertengkar memungkinkan mereka untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Cara ini bisa TemanMama terapkan jika melihat pertengkaran anak yang hanya saling menatap tajam, dan tidak berpotensi membuat anak melakukan penyerangan fisik.
Pada kondisi tersebut, TemanMama hanya harus mengawasi serta mencegah terjadinya kekerasan verbal maupun fisik.
Tetapi, jika anak-anak tetap melanjutkan pertengkaran, bahkan hingga kondisinya semakin memburuk, TemanMama bisa melakukan beberapa hal ini.
1. Pisahkan Mereka
Apabila terjadi kekerasan fisik, TemanMama harus segera melerai anak yang bertengkar. Jadikan diri TemanMama sebagai penengah, bila tidak memungkinkan, pisahkan mereka dengan jauh. Memindahkan salah satu anak ke tempat yang jauh dapat mencegah anak saling menyakiti satu sama lain.
2. Pahami Perspektif Masing-masing Anak
TemanMama bisa mencoba memahami perspektif atau sudut pandang masing-masing anak. Dengarkan dengan cermat apa yang mereka sampaikan, dan berusaha mencari tahu akar masalah pertengkaran. Hal ini bisa membantu TemanMama mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dan bijak untuk menyelesaikan konflik.
3. Hindari Memihak
Setelah TemanMama memahami perspektif masing-masing anak, TemanMama jangan memihak pada satu anak atau yang lainnya. Cobalah untuk tetap netral dan menghindari menyalahkan salah satu pihak. Fokuslah pada pemecahan masalah serta pembelajaran dari masalah tersebut.
4. Ajarkan Empati
Dorong anak-anak untuk merasakan perasaan satu sama lain. Hal ini bisa membantu mereka membangun empati dan memahami dampak dari tindakan atau kata-kata mereka terhadap saudara atau teman-temannya.
Selain itu, jika diperlukan, terapkan konsekuensi yang sesuai dengan perilaku anak. Hal ini bisa meliputi batasan tertentu atau memberikan penghargaan positif untuk kerjasama yang baik.
5. Tetap Tenang dan Sabar
Tips terakhir melerai anak yang bertengkar ialah tetap tenang dan sabar. Sangat penting untuk tetap tenang dan sabar saat menghadapi pertengkaran anak-anak. Jangan biarkan emosi TemanMama mengambil alih, karena reaksi yang terlalu emosional justru bisa memperburuk situasi.
Melerai anak yang bertengkar membutuhkan kesabaran, empati, dan keterampilan komunikasi. Dengan menerapkan tips-tips ini, TemanMama dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif si kecil dan membangun hubungan yang harmonis di dalam keluarga.