Tanpa Disadari, Ini Tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak
Mendisiplinkan anak memang penting, namun tetap harus ada batasan dan aturannya. Apabila sikap orang tua terlalu keras dalam mengasuh dan mendisiplinkan anak, hal ini dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kepribadian anak di kemudian hari, seperti anak menjadi tidak percaya diri, sulit bersosialisasi dengan lingkungan, berperilaku agresif, menjadi pribadi yang pemalu, dan susah mengendalikan diri.
Pola asuh orang tua dalam mendidik anak sangat beragam. Namun, ada sebagian orang tua yang tidak menyadari bahwa sikapnya dalam mengasuh anak cenderung terlalu keras. Berikut ini merupakan tanda atau ciri-ciri orang tua bersikap terlalu keras pada anak, mulai dari:
1. Hanya Memberi Perintah
Orang tua yang pola asuhnya terlalu keras pada anak cenderung memberikan perintah yang wajib dilakukan oleh anak pada saat itu juga. Apabila TemanMama menyadari sikap ini, cobalah untuk memberikan kebebasan pada anak selama ia bertanggung jawab.
2. Tidak Memberi Toleransi pada Anak
Orang tua yang sikapnya terlalu keras pada anak cenderung tidak mau mengetahui alasan atau penyebab saat anak tidak melakukan perintah yang orang tua berikan. Seperti contoh, misalnya TemanMama ingin anak menjaga kebersihan pakaian seragamnya, tetapi saat pulang TemanMama melihat pakaian yang dikenakan kotor.
Jika situasinya seperti itu, jangan langsung marah ya, Mom. Tanyakan dulu pada anak mengapa pakaiannya sampai kotor dan biarkan anak menjelaskan. Mungkin bajunya kotor karena ia terjatuh.
3. Hanya Memuji Saat Anak Mendapat Hasil yang Baik
Memuji anak memang hal yang penting, namun apabila TemanMama hanya memuji anak ketiika ia mendapat hasil yang baik, anak bisa berpendapat bahwa TemanMama hanya menyayanginya ketika ia berhasil.
Mulai saat ini, cobalah untuk tetap memuji anak meskipun saat ia tidak mencapai hasil yang diharapkan, karena si kecil pasti sudah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.
4. Sering Memarahi dan Menghukum Anak
Memarahi atau menghukum si kecil sebetulnya boleh-boleh saja asal dalam batas yang wajar dan normal. Sebaliknya, jika TemanMama terlalu sering marah, hal ini malah bisa membuat anak takut untuk melakukan sesuatu. Akibatnya, anak bisa tumbuh menjadi karakter yang kurang kreatif dan tidak mandiri.
5. Terlalu Menuntut
Orang tua yang sikapnya keras atau otoriter cenderung mempunyai banyak aturan dan suka mengatur di semua aspek kehidupan anak-anaknya, baik di rumah maupun di tempat umum. Orang tua dengan pola asuh seperti ini juga biasanya mempunyai banyak aturan tidak tertulis yang wajib dipatuhi oleh anak.
Dari uraian di atas, TemanMama kini paham bahwa sikap otoriter atau terlalu keras pada anak bukanlah cara mendidik yang baik. Pasalnya, alih-alih anak menjadi pribadi yang penurut, pola asuh yang keras justru bisa memberikan pengaruh negatif terhadap kepribadian anak di kemudian hari.