ASI (air susu ibu) merupakan sumber nutrisi penting bagi bayi. Selain dapat langsung diberikan, ASI juga dapat diperah dan disimpan untuk diberikan dikesempatan lain. Namun jika disimpan terlalu lama atau tidak disimpan dengan benar, kualitasnya bisa menurun dan menjadi basi.
Lama waktu penyimpanan ASI perah
Ibu harus mengetahui bahwa ASI yang baru saja diperah dan langsung disimpan pada suhu ruangan sebaiknya diberikan ke buah hati sebelum 4 jam. Namun, ASI yang disimpan dalam kantong es sebaiknya dikonsumsi kurang dari 1 hari.
Jika ASI perah disimpan di lemari es dengan suhu 4 derajat Celcius, baiknya jangan diminum setelah 4 hari. Sedangkan ASI bisa disimpan hingga 6 hingga 12 bulan bila disimpan di freezer dengan suhu di bawah -18 derajat Celcius.
Tanda-tanda ASI basi yang perlu diperhatikan
Meminum ASI yang basi dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti muntah dan diare pada buah hati. Untuk mencegahnya, periksa sudah berapa lama ASI disimpan. Ibu juga harus mewaspadai tanda-tanda ASI basi berikut ini:
1. ASI menggumpal dan tidak larut saat botol digoyangkan secara perlahan
ASI perah yang disimpan pada suhu kamar atau di lemari es biasanya dipisahkan menjadi dua lapisan. Lapisan atas ASI biasanya berwarna putih kekuningan dan konsistensinya kental. Sebaliknya, lapisan bawah ASI berwarna lebih bening dan konsistensinya lebih encer. Hal ini wajar karena ASI memiliki kandungan lemak yang rendah dan naik ke atas seperti minyak bercampur air. Untuk ASI yang baru diperas, mengocok wadahnya secara perlahan akan membuat lapisan-lapisan tersebut menyatu kembali (tidak perlu dikocok). Jika lapisan-lapisannya tidak saling menyatu saat botol digoyang, itu tanda ASI sudah basi, apalagi jika ASI menggumpal.
2. ASI beraroma tengik atau masam
Aroma ASI mirip dengan aroma susu sapi. Jika disimpan dalam keadaan beku, aromanya mungkin dapat menjadi sedikit asam. Beberapa ASI memiliki aroma seperti sabun. Aroma ini masih dianggap normal karena merupakan tanda hilangnya lemak akibat tingginya kadar enzim lipase. Namun jika aromanya berubah menjadi sangat asam, pedas, atau tengik, itu tandanya ASI sudah basi.
3. ASI terasa seperti susu basi
Ibu sebaiknya tidak hanya memperhatikan kekentalan dan aroma ASI saja, tapi juga rasanya. ASI dalam kondisi normal mempunyai rasa manis dan ringan. Ada yang bilang rasanya mirip susu tapi lebih encer dibandingkan susu. Dalam beberapa kasus rasanya bisa mirip dengan rasa makanan yang dimakan sehari-hari. Jika ASI perah yang disimpan terasa asam atau seperti makanan basi, itu tandanya ASI sudah basi dan sebaiknya dibuang saja.
Tips mencegah ASI perah tidak basi
ASI perah kadaluwarsa karena ASI perah disimpan terlalu lama atau salah penyimpanan. Agar ASI perah ibu tetap segar dan kualitas ASItetap terjaga setiap saat, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini:
- Simpan ASI dalam wadah kecil dan beri label pada setiap ASI dengan tanggal susu diperah. Hal ini memudahkan ibu dalam mengidentifikasi ASI mana yang harus diberikan terlebih dahulu dan ASI mana yang harus dibuang karena sudah lewat masa penyimpanan.
- ASI perah sebaiknya disimpan dalam wadah steril dan kedap udara, misalnya botol plastik atau wadah ASI khusus yang terbuat dari plastik. ASI tidak boleh disimpan dalam wadah kaca atau kaca karena mudah retak dan rentan terhadap kontaminasi bakteri.
- Jika memungkinkan, simpan ASI di lemari es khusus untuk ASI dan hindari mencampurkannya dengan makanan lain. Hindari sering membuka dan menutup lemari es, karena dapat mengubah suhu ASI perah yang disimpan.
- ASI yang baru diperah dan ASI yang sudah diperah dapat dicampur dan disimpan dalam lemari es yang sama jika diperah pada hari yang sama. Jangan menyimpan ASI yang diperah pada hari berbeda atau yang kebersihannya tidak terjamin di lemari es yang sama dengan ASI yang baru diperah.