Tanda Anak Tumbuh Menjadi Perfeksionis yang Perlu Diperhatikan
Anak-anak memiliki berbagai macam kepribadian, dan salah satunya adalah perfeksionisme. Perfeksionisme atau perfeksionis pada dasarnya adalah dorongan untuk mencapai standar yang sangat tinggi dan ketidakpuasan terhadap hasil yang kurang sempurna. Meskipun terdengar seperti sifat yang positif, namun dalam beberapa kasus, perfeksionis dapat menjadi beban yang berat bagi seorang anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda perfeksionisme pada anak agar bisa memberikan pola asuh yang tepat. Nah, berikut ialah beberapa tanda yang bisa menunjukkan anak akan tumbuh menjadi perfeksionis.
1. Ketidakmampuan Menerima Kegagalan
Anak perfeksionis cenderung sulit menerima kegagalan. Mereka mungkin merasa sangat terganggu atau putus asa ketika tidak bisa mencapai standar yang mereka tetapkan untuk diri sendiri. Bahkan, kegagalan kecil pun juga dapat membuat mereka merasa tidak berharga atau tidak mampu.
2. Selalu Mengkritik Diri Sendiri
Anak yang perfeksionis biasanya cenderung sangat kritis terhadap diri sendiri. Mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk mengevaluasi setiap tindakan dan mencari kekurangan, bahkan ketika orang lain menganggap bahwa ia merupakan anak yang berprestasi. Kritik terhadap diri sendiri yang berlebihan dapat mengarah pada rendahnya harga diri dan kecemasan.
3. Kecenderungan Menunda Tindakan
Anak perfeksionis cenderung sering menunda tindakan karena takut bahwa dirinya tidak akan mampu melakukan sesuatu dengan sempurna. Mereka mungkin merasa perlu untuk memiliki semua informasi atau keterampilan sebelum merasa nyaman untuk bertindak. Akibatnya, hal ini bisa menghambat kemajuan mereka dalam berbagai bidang atau aktivitas di kehidupan.
4. Kesulitan Mengelola Kritik
Meskipun kritik bisa menjadi cara yang konstruktif untuk belajar dan berkembang, namun anak yang perfeksionis cenderung kesulitan menerima kritik. Mereka akan merasa terluka atau marah ketika diberi umpan balik, bahkan jika kritik tersebut diberikan dengan niat yang baik. Ini bukan tanpa alasan, karena anak perfeksionis sering menganggap bahwa kritik ialah sebagai bukti atas kegagalan pribadi.
5. Tingkat Kepatuhan yang Tinggi
Anak yang perfeksionis juga cenderung sangat patuh terhadap aturan dan ekspektasi, baik yang ditetapkan oleh orang tua, guru, atau masyarakat secara umum. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu mengikuti aturan dengan ketat sebagai cara untuk memastikan bahwa dirinya bisa mencapai standar yang diharapkan oleh orang-orang disekitar.
Memahami tanda-tanda perfeksionis pada anak adalah langkah penting dalam membantu mereka mengembangkan hubungan yang sehat terhadap diri sendiri dan dunia di sekitar mereka. Orang tua dapat mendukung anak dengan memberikan dukungan emosional, membantu mereka memahami bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar, dan mendorong untuk merayakan keberhasilan yang telah mereka buat.