BalitaBayiKesehatan

Protein Nabati atau Protein Hewani untuk MPASI Anak: Mana yang Lebih Baik?

Memperkenalkan makanan padat pertama (MPASI) kepada bayi adalah langkah penting dalam perkembangan mereka. Salah satu aspek krusial dalam MPASI adalah asupan protein, yang merupakan blok bangunan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Namun, pertanyaannya adalah, apakah protein nabati atau hewani lebih baik untuk diperkenalkan kepada bayi saat memulai MPASI?

Protein Nabati

Protein nabati berasal dari sumber tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan kedelai. Protein nabati sering dianggap lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi karena biasanya memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan protein hewani. Selain itu, protein nabati juga biasanya lebih rendah kandungan kolesterolnya, yang bisa menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan makanan untuk bayi.

Makanan nabati yang kaya protein seperti kacang merah, kacang hijau, atau tahu adalah pilihan yang bagus untuk MPASI anak. Kacang lentil juga merupakan sumber protein nabati yang kaya akan serat, yang penting untuk pencernaan bayi.

Protein Hewani

Sementara itu, protein hewani berasal dari hewan seperti daging, ikan, telur, dan produk susu. Protein hewani sering kali dikaitkan dengan kualitas protein yang lebih tinggi karena mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, protein hewani juga kaya akan zat besi dan vitamin B12, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.

Daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, dan telur rebus adalah beberapa contoh makanan hewani yang baik untuk diperkenalkan kepada bayi saat memulai MPASI.

Mana yang Lebih Baik?

Memilih antara protein nabati dan hewani untuk MPASI anak dapat menjadi keputusan yang sulit bagi orang tua. Secara umum, kedua jenis protein memiliki manfaatnya masing-masing. Protein nabati lebih rendah lemak dan kolesterolnya, sementara protein hewani menyediakan semua asam amino esensial dan nutrisi tambahan seperti zat besi dan vitamin B12.

Kedua jenis protein memiliki manfaatnya sendiri. Namun, pada awal memperkenalkan MPASI, banyak ahli gizi merekomendasikan mulai dengan protein nabati karena lebih mudah dicerna dan kurang berisiko menyebabkan reaksi alergi. Kemudian, seiring dengan bertambahnya usia dan toleransi pencernaan anak, Anda dapat secara bertahap memperkenalkan protein hewani ke dalam diet anak Anda.

Yang terpenting, perhatikan reaksi tubuh si kecil terhadap makanan baru yang diperkenalkan. Jika ada tanda-tanda alergi atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi salah satu jenis protein, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.

Sebaiknya, variasikan sumber protein dalam MPASI anak Anda untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan. Kombinasikan makanan nabati dan hewani dalam menu MPASI anak anda untuk memastikan mereka mendapatkan manfaat dari kedua jenis protein tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button