Pola Asuh dan Mendidik Anak saat Remaja
Setiap fase perkembangan orang tua perlu selalu merubah pola asuh anak-anak mereka. Temanmama tidak bisa selalu menganggap mereka sebagai anak kecil selamanya
Pada saat anak beranjak remaja, orangtua tidak bisa menggunakan pola asuh yang sama saat ketika anak masih pada masa kanak-kanak. Orang tua tidak bisa terus memantau terus kegiatan anak. Pasalnya anak remaja sudah memiliki keinginan untuk bermain bersama teman-teman sebayanya. Meskipun dalam kedua rentang usia tersebut anak sama-sama membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Pada usia remaja, anak akan mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan. Dalam fase ini mereka perlu diberikan bimbingan dan perhatian khusus, agar mereka tidak memilih jalan yang salah dalam hidup.
Berikut beberapa hal yang bisa diberikan TemanMama untuk membimbing dan mendidik anak saat memasuki usia remaja.
1. Komunikasi Terbuka
Remaja membutuhkan orang dewasa yang bisa mereka percayai dan berbicara secara terbuka. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik perlu menunjukkan bahwa mereka siap mendengarkan dan memahami masalah yang dihadapi remaja.
2. Menjadi Teladan yang Baik
Orang tua harus bisa menjadi teladan yang baik bagi anak. Sebagai orang tua anda harus bisa memberikan contoh dan sikap-sikap yang baik untuk anak. Anak adalah murid yang belajar dengan meniru pola perilaku orang tua sebagai gurunya.
3. Menjalin Hubungan yang Erat
Cobalah untuk menjalin hubungan yang baik antara anak dan orang tua. Sesekali orang tua kalau bisa memposisikan diri mereka sebagai teman untuk anak hanya untuk sekedar bercanda bersama, sehingga membuat anak terasa nyaman dan akrab saat bersama keluarga.
4. Memberikan dorongan yang positif
Berikan dukungan dan dorongan yang positif. Dorongan positif dari orang tua membantu anak remaja merasa dihargai dan diakui kemampuannya. Dorongan positif yang dimaksud dapat berupa pujian atau penghargaan atas prestasi yang diraih anak.
Doronglah anak untuk terus berkembang dan mengeksplorasi diri serta kemampuannya. Cobalah dukung cita-citanya ini agar mereka tumbuh menjadi orang yang percaya diri. Jangan sekali-kali orang tua melakukan hal yang dapat mematahkan semangat anak mereka.
5. Berikan informasi dan edukasi dalam bergaul
Remaja merupakan usia yang rentan karena di usia ini mereka akan melihat banyak hal di lingkungannya. Maka dari itu, Anda perlu memberanikan diri untuk membicarakan tentang pergaulan remaja saat ini. Sebisa mungkin berikan edukasi pada anak tentang hal-hal (seperti, narkoba, seks, alcohol, dan rokok) yang bisa membuat anak terjerumus dalam pergaulan bebas.
6. Hormati privasi anak
Orangtua sering kali menganggap urusan anak adalah urusannya juga. Hal ini memang berlaku saat anak masih kecil. Ketika anak beranjak remaja, orangtua perlu memahami bahwa anak mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati.
Usia remaja merupakan saat dimana mereka sedang mencari identitas mereka, sehingga perlu diberikan ruang privasi. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.
Terlepas dari tips yang telah disebutkan di atas, perlu diingat bahwa setiap anak remaja memiliki kebutuhan dan karakter yang berbeda-beda. Anak remaja dengan permasalahan psikologis, misalnya, lebih membutuhkan konseling dengan profesional ketimbang anak yang terhitung sehat secara psikis. Secara umum, parenting anak dapat dikatakan efektif ketika pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua sudah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak.