Perlukah Melarang Anak Bermain Hingga Kotor? Ini Jawabannya
Pada dasarnya, anak-anak sangat senang bermain di luar rumah. Akan tetapi, seorang ibu pasti akan kesal ketika melihat anaknya pulang ke rumah dalam kondisi badan yang penuh lumpur dan aroma badan si kecil yang tidak sedap.
Tidak bisa dipungkiri, sebagian orang tua mungkin berpendapat bahwa bermain kotor-kotoran adalah kebiasaan yang buruk dan merugikan. Selain repot karena harus mencuci baju yang penuh dengan lumpur, orang tua pasti khawatir karena bermain kotor-kotoran bisa membuat kuman dan bakteri menempel di badan anak, sehingga ditakutkan anak akan terserang penyakit.
Lalu yang jadi pertanyaan, perlukah orang tua melarang anak bermain kotor-kotoran? Ini penjelasannya.
Bermain Kotor-kotoran dan Hubungannya dengan Daya Tahan Tubuh Anak
Saat si kecil bermain kotor-kotoran, sebaiknya TemanMama jangan memarahinya dan jangan melarang ia bermain di lumpur lagi. Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ternyata bermain kotor-kotoran justru membantu mengembangkan daya tahan tubuh anak.
Mungkin, sebagian orang tua tidak setuju dengan hal ini, tapi nyatanya bermain kotor-kotoran bisa mengembangkan daya tahan tubuh si kecil.
Karena itu, mulai sekarang TemanMama perlu membuang jauh-jauh anggapan bahwa anak yang bermain kotor-kotoran maka tubuhnya akan dipenuhi oleh bakteri dan kuman penyebab penyakit. Justru sebaliknya, bermain kotor-kotoran malah bisa membuat sistem imun si kecil menjadi lebih kuat terhadap serangan bakteri dan virus penyebab penyakit.
Berbeda dengan anak yang suka bermain kotor-kotoran, anak-anak yang bermain di area lingkungan yang bersih dan jarang bersentuhan dengan kotoran lebih berpotensi terserang alergi dan penyakit. Sebab, hal ini terjadi akibat sistem imun anak yang bermain di lingkungan yang bersih tidak bisa mengenali bakteri, kuman, ataupun virus.
Manfaat si Kecil Bermain Kotor-kotoran
Selain bisa merangsang sistem imun dalam tubuh anak untuk melawan penyakit, ada beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh si kecil ketika ia bermain kotor-kotoran, di antaranya:
- Bersentuhan dengan kuman, bakteri, hingga kotoran hewan di awal kehidupan si kecil ternyata bisa mengurangi risiko gangguan jantung saat anak sudah dewasa.
- Noda kotor yang menempel di kulit anak seperti lumpur ternyata mengandung bakteri yang dapat membantu menyembuhkan tumit yang pecah-pecah dan luka teriris.
- Bermain kotor-kotoran bisa membantu anak mengeluarkan serotonin di dalam otak yang akan meningkatkan suasana hati anak, membuat perasaan santai, serta mengurangi rasa cemas.
Tips untuk Orang Tua Sebelum Anak Bermain Kotor-kotoran
Bermain kotor-kotoran memang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Tetapi, TemanMama juga harus tetap memberi batasan pada anak saat ia bermain kotor-kotoran nantinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari:
- Pastikan tempat anak bermain kotor-kotoran merupakan area yang bebas dari limbah pabrik atau bebas dari bahan-bahan kimia.
- Sebelum mengizinkan anak merangkak atau berjalan di area bermain tanpa menggunakan alas kaki, TemanMama perlu memastikan bahwa area bermain tersebut aman dari pecahan beling, kerikil, duri-duri, atau benda tajam lainnya.
- Saat anak sedang bermain, TemanMama disarankan untuk selalu memperhatikan anak, agar jangan sampai ia menelan benda kotor atau benda asing.
- Setelah anak selesai bermain, segera ajak anak untuk mandi dan membersihkan tubuhnya memakai sabun antiseptik.
Jadi, bermain kotor-kotoran itu baik ya TemanMama, asalkan TemanMama selalu mengawasi anak saat ia sedang bermain. Selain itu, pastikan dahulu area bermainnya aman dan pastikan agar si kecil tidak melakukan hal yang berbahaya.