Perbedaan Demam Berdarah dan Malaria
Meskipun sama-sama diakibatkan oleh gigitan nyamuk, demam berdarah dan malaria merupakan penyakit yang berbeda. Perbedaan yang cukup signifikan ialah dari jenis nyamuk penyebabnya.
Demam berdarah atau DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sedangkan malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Karakteristik, tempat hidup nyamuk, serta cara penularannya juga berbeda.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa perbedaan demam berdarah dan malaria.
1. Tempat Hidup Nyamuk dan Cara Penularan
Nyamuk Aedes Aegypti umumnya hidup dan berkembang di air bersih, sedangkan nyamuk Anopheles lebih suka berkembang dan menempati air yang cenderung kotor.
Selain itu, nyamuk penyebab demam berdarah membawa virus dengue yang ditularkan melalui gigitannya. Sedangkan, nyamuk Anopheles penyebab malaria, membawa parasit serta masuk ke dalam peredaran darah menuju sel-sel hati dan kemudian menyerang sistem tubuh.
2. Masa Inkubasi
Perbedaan selanjutnya dari kedua penyakit ini ialah masa inkubasi. Masa inkubasi merupakan waktu yang dibutuhkan parasit atau virus untuk menginfeksi tubuh hingga menimbulkan gejala.
Menurut WHO sendiri, penyakit DBD memiliki masa inkubasi selama 4 – 10 hari setelah gigitan nyamuk. Sementara menurut Stanford Health Care, penyakit malaria memiliki masa inkubasi sekitar 7 – 30 hari sampai gejalanya muncul.
Alasan mengapa malaria mempunyai masa inkubasi lebih lama dari DBD karena plasmodium yang ditularkan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menginfeksi saraf-saraf dalam tubuh penderitanya.
3. Gejala yang Timbul
Baik demam berdarah ataupun malaria mempunyai gejala yang serupa, ialah demam. Tetapi, demam yang terjadi cenderung berbeda. Pada DBD, demam yang terjadi umumnya adalah demam tinggi yang berlangsung sekitar 2 – 7 hari, serta diikuti dengan gejala lainnya, seperti bintik-bintik pada kulit, nyeri otot, mimisan, dan gusi berdarah.
Sedangkan pada malaria, demam yang terjadi umumnya tergantung pada jenis parasit penyebabnya. Seperti misalnya malaria tertiana yang ditandai dengan gejala demam periodik 3 hari sekali, kemudian ada malaria kuartana yang berlangsung sekitar 4 hari sekali, serta malaria tropikana yang ditandai dengan demam yang terjadi secara terus-menerus.
Demam yang terjadi pada penyakit malaria biasanya diawali dengan fase menggigil, setelah itu demam berkeringat, dan kemudian diikuti dengan nyeri otot, mual, serta muntah.