BalitaTumbuh Kembang
Perbedaan Antara Tantrum dan Meltdown pada Anak
Anak-anak seringkali mengekspresikan ketidaknyamanan atau kefrustrasian mereka melalui perilaku yang mungkin sulit dipahami oleh orang dewasa. Dua bentuk respons emosional yang sering terjadi pada anak adalah tantrum dan meltdown. Meskipun terlihat serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam manifestasi, penyebab, dan penanganannya.
1. Definisi:
- Tantrum: Biasanya merupakan respons emosional yang disengaja dan strategis. Anak mungkin melakukan tantrum untuk mendapatkan perhatian, memenuhi keinginan mereka, atau menghindari sesuatu yang tidak mereka sukai.
- Meltdown: Lebih bersifat tidak terkendali dan disebabkan oleh overstimulasi atau ketidakmampuan anak untuk mengatasi situasi tertentu. Meltdown lebih terkait dengan kesulitan anak dalam mengelola emosi mereka.
2. Manifestasi Fisik:
- Tantrum: Umumnya melibatkan perilaku seperti menangis, berteriak, atau merajuk. Anak mungkin masih dapat merespon dorongan untuk menghentikan perilaku tersebut.
- Meltdown: Lebih sering melibatkan hilangnya kendali fisik dan emosional sepenuhnya. Anak mungkin kesulitan untuk merespon atau menghentikan meluapnya emosi.
3. Penyebab:
- Tantrum: Sering kali dipicu oleh keinginan anak yang tidak terpenuhi, misalnya ingin mendapatkan mainan atau perhatian orang dewasa.
- Meltdown: Terkait dengan ketidakmampuan anak untuk mengelola stres atau rangsangan berlebihan, seringkali muncul sebagai respons terhadap kelelahan atau perubahan rutinitas.
4. Durasi:
- Tantrum: Biasanya lebih pendek dan dapat dihentikan atau diredakan oleh pengarahan atau pengalihan perhatian.
- Meltdown: Lebih tahan lama dan memerlukan waktu lebih lama untuk anak pulih setelah meluapnya emosi.
5. Penanganan:
- Tantrum: Dapat diatasi dengan memberikan batasan jelas, memberikan alternatif, atau mengalihkan perhatian anak.
- Meltdown: Memerlukan pendekatan yang lebih sensitif dan pemahaman terhadap kebutuhan anak, seringkali dengan memberikan dukungan dan lingkungan yang tenang.
Memahami perbedaan antara tantrum dan meltdown dapat membantu orang dewasa merespons secara lebih efektif terhadap kebutuhan emosional anak-anak, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.