KeluargaLife

Peran Orang Tua Mendampingi Anak yang Kesulitan Belajar

Setiap orang tua pasti merasa cemas apabila melihat anaknya kesulitan belajar. Tidak bisa dipungkiri juga, bahwa setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya berprestasi di sekolah. Karena itu, sebagai alternatif mengatasi anak yang kesulitan belajar, seringkali orang tua memilih mendaftarkan anak ke bimbingan belajar atau tempat les.

Padahal, belum tentu alternatif atau solusi tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan anak. Pasalnya, selalu ada penyebab di balik kebiasaan si kecil yang lebih memilih bermalas-malasan saat ia diminta untuk mengerjakan PR atau belajar.

Karena itu, peran TemanMama dan pasangan sebagai orang tua sangat dibutuhkan untuk mendampingi anak yang kesulitan belajar. Selain harus membangun komunikasi yang baik dengan anak, TemanMama juga harus lebih sabar dalam menghadapi situasi ini.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mendampingi anak yang kesulitan belajar.

1. Mengetahui Penyebab Kesulitan Belajar

Sebelum mendaftarkan anak ke tempat les, orang tua harus mencari tahu dulu penyebab anak kesulitan belajar. Penyebabnya pun bisa beragam, mulai dari kesulitan memahami materi pelajaran, tidak berminat terhadap materi yang dipelajari, kelelahan, materi pelajaran kurang menantang, kurang nyaman dengan lingkungan belajar, serta terlalu banyak gangguan.

Setelah mengetahui penyebabnya, orang tua bisa mengambil langkah yang tepat untuk membantu anak menjadi lebih semangat saat belajar.

2. Memahami Gaya Belajar Anak

Setiap anak mempunyai gaya belajarnya masing-masing. Ada anak yang lebih suka metode pembelajaran teori, seperti membaca dan mendengarkan, namun ada juga anak yang lebih suka metode pembelajaran dengan praktik secara langsung.

Dengan memahami gaya belajar si kecil, TemanMama akan lebih mudah memodifikasi materi serta sistem belajar supaya sesuai dengan kebutuhan gaya belajar anak.

3. Bentuk Suasana Belajar yang Menyenangkan

Proses belajar si kecil bisa dilakukan di mana pun, tidak hanya di ruang belajar. TemanMama bisa mengajak si kecil ke museum untuk belajar sejarah, atau mengajaknya ke kebun raya untuk mempelajari berbagai macam flora atau tumbuh-tumbuhan, bisa juga ke kebun binatang untuk memperkenalkan berbagai jenis fauna, dan mengajaknya ke pusat edukasi lainnya.

Dengan membentuk suasana belajar yang menyenangkan seperti ini, anak akan lebih termotivasi dan semangat untuk belajar.

4. Ciptakan Jadwal Belajar yang Teratur

Menciptakan atau membuat jadwal belajar yang konsisten dan teratur bisa membantu anak menjadi lebih disiplin dengan waktu belajar. Jadwal ini bisa meliputi waktu untuk mengerjakan PR atau tugas sekolah, mempelajari materi baru, serta membaca buku.

Membuat jadwal belajar yang konsisten dan teratur juga membantu anak merencanakan aktivitas lainnya dengan lebih baik.

5. Menjadi Role Model untuk Anak

Dalam proses belajar, anak memerlukan teladan atau contoh dari orang tuanya. Untuk itu, ketika mulai memasuki waktu belajar, TemanMama harus membangun iklim belajar di rumah. TemanMama bisa mendampingi anak saat ia belajar, atau berada didekatnya sambil membaca buku.

Apabila di saat anak belajar orang tua bermain smartphone atau menonton TV, si kecil akan menganggap bahwa belajar bukanlah suatu kewajiban yang harus dilakukan.

Apabila beberapa tips di atas belum mampu memotivasi anak Anda untuk belajar, tidak ada salahnya untuk mengajak anak berkonsultasi ke psikolog.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button