Penyebab Anak Berperilaku Kasar dan Cara Menghadapinya
Menjadi orang tua tentunya bukanlah suatu hal yang bisa dianggap mudah, terutama bagi TemanMama yang anaknya masih balita. Sebab, pada usia balita, anak cenderung mempunyai perilaku yang sulit dipahami. Beberapa anak ada yang sifatnya pendiam, dan ada juga anak yang sifatnya terlalu aktif, atau bahkan cenderung kasar.
Pada usia balita, anak-anak sudah mulai mengerti dan memahami perasaan yang ia rasakan, baik itu perasaan senang, sedih, ataupun emosi. Perkembangan emosi pada anak usia balita adalah tahapan yang wajar.
Namun, apabila anak sudah sampai berperilaku kasar, seperti suka menarik atau mendorong temannya, sebagai orang tua mungkin akan mulai merasa khawatir.
Lantas, apa yang menyebabkan anak berperilaku kasar?
Penyebab Anak Berperilaku Kasar
Berikut ini ialah beberapa faktor yang bisa membuat anak menjadi berperilaku kasar, seperti:
1. Pengaruh Lingkungan
Anak-anak yang masih balita, mereka sangat mudah menyerap dan meniru semua hal yang yang dilihat dan didengar olehnya. Inilah kenapa, salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab anak berperilaku kasar bisa jadi akibat dari lingkungannya.
Misalnya seperti, apabila di lingkungannya anak sering mendengar kata kasar, maka ia pun akan meniru ucapan kasar tersebut. Termasuk meniru dari tayangan TV ataupun video.
Karena itu, TemanMama perlu membatasi tontonan yang tidak pantas untuk anak. Sebab, mereka masih belum bisa membedakan, mana perilaku yang baik dan mana yang tidak.
2. Orang Tua Sering Menoleransi Perbuatan Anak
Orang tua yang sering menoleransi perilaku anak, seperti perilaku yang tidak sopan atau kasar karena berpendapat ia masih kecil, hal ini juga bisa menjadi penyebab anak berperilaku kasar. Pasalnya, terlalu sering menoleransi perilaku anak yang buruk sejak ia kecil bisa membuat perilaku ini terbawa hingga anak dewasa.
3. Terlalu Sering Memanjakan Anak
Orang tua yang selalu mengabulkan permintaan anak, mungkin cara mendidik seperti ini harus ditinjau ulang oleh orang tua. Pasalnya, anak yang sudah terbiasa permintaannya selalu dikabulkan, dan jika suatu saat permintaannya tidak dikabulkan, hal ini malah bisa menumbuhkan perilaku kasar pada anak.
Cara Mendidik Perilaku Anak yang Kasar
Berikut ini beberapa cara mendidik anak dengan perilaku yang kasar.
1. Jauhi Anak dari Tontonan yang Kasar
Seperti yang sudah disinggung di atas, perilaku kasar pada anak bisa terbentuk karena ia meniru dari apa yang dilihat olehnya. Karena itu, hindari film ataupun tontonan dengan adegan yang kasar agar perilaku kasar pada anak bisa berkurang secara perlahan.
2. Ajari Anak Cara Menenangkan Diri
Saat anak mulai merasa emosi, ajari ia cara menenangkan diri. Daripada ia harus bertindak kasar seperti melempar mainannya, TemanMama sebaiknya mengajak anak untuk melakukan aktivitas lain, seperti menggambar atau membaca buku dengan tujuan untuk mengalihkan pikirannya.
Selain itu, TemanMama bisa mengajarkan anak teknik pernapasan, seperti mengambil nafas dalam-dalam dan dihembuskan secara perlahan. Lakukan ini berulang kali sampai anak merasa tenang.
3. Tidak Perlu Memarahinya
Tidak perlu memarahi anak bukan berarti tidak peduli terhadap perilaku kasarnya. Tetapi, memarahi anak hanya akan menjadi contoh perilaku kekerasan.
Jadi, TemanMama cukup bersikap tegas pada anak secara konsisten. TemanMama dan pasangan perlu konsisten dalam mengarahkan dan memberi contoh perilaku yang baik pada anak.
TemanMama disarankan membantu anak untuk melatih mengendalikan emosinya dengan baik. Caranya bisa dengan melibatkan anak dalam berbagai aktivitas yang dilakukan bersama anak-anak lain yang seumuran dengannya.