Mengenali Tanda-tanda Demensia pada Usia 20-an
Demensia seringkali dianggap sebagai kondisi medis yang muncul di usia lanjut atau lansia. Padahal, faktanya penyakit ini juga bisa muncul pada usia yang jauh lebih muda, bahkan pada usia 20 tahunan.
Meskipun kasus demensia jarang terjadi pada usia muda, gejala demensia yang muncul pada usia muda bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius dan memerlukan perhatian yang cepat. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ialah beberapa tanda demensia yang perlu Anda waspadai.
1. Penurunan Kemampuan Kognitif
Salah satu tanda utama demensia pada usia 20-an adalah penurunan kemampuan kognitif. Ciri-cirinya ialah, seperti kesulitan dalam mengingat informasi baru, kesulitan dalam berpikir secara abstrak atau menyeluruh, dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari yang sebelumnya mudah dilakukan.
2. Perubahan Mood
Perubahan mendadak pada mood atau perilaku bisa menjadi tanda awal demensia pada usia muda. Beberapa tanda perubahan mood yang terjadi bisa meliputi depresi, kecemasan berlebihan, atau perubahan kepribadian yang tidak biasa.
3. Kesulitan Berkomunikasi
Tanda-tanda demensia berikutnya pada usia 20-an ialah kesulitan dalam berkomunikasi. Seseorang yang mengalami demensia mungkin akan mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata yang tepat, kesulitan dalam mengucapkan kalimat yang jelas, atau kesulitan memahami kalimat yang diucapkan orang lain.
4. Melakukan Hal yang Sama Berulang-ulang
Pernahkah Anda tanpa sadar melakukan hal yang sama berulang kali? Jika iya, bisa jadi ini merupakan tanda awal dari penyakit demensia. Pasalnya, penderita demensia cenderung melakukan hal atau aktivitas yang sama berulang kali, seperti contohnya mengelap kaca jendela lebih dari sekali, karena ia tidak ingat bahwa sebetulnya ia baru saja membersihkannya.
5. Linglung
Perubahan memori yang terjadi pada penderita demensia dini bisa membuatnya terlihat linglung atau kebingungan. Terlebih jika ia mulai kesulitan menemukan kata yang pas atau mengenali wajah seseorang saat berbicara. Tanda-tanda linglung ini dapat terlihat dengan jelas saat penderitanya disapa oleh orang lain, tanpa ia kenal siapa orang yang baru saja menyapanya.
Penting untuk diingat bahwa, meskipun tanda-tanda ini muncul pada kerabat atau diri sendiri, belum tentu tanda-tanda ini menunjukkan gejala demensia. Pasalnya, beberapa masalah, seperti stres berat, depresi, atau kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan gejala yang serupa.
Karena itu, untuk mendapat diagnosis yang tepat terkait munculnya tanda-tanda demensia, sangat penting untuk mencari bantuan medis profesional. Dengan mendeteksi dini mengenai gejala demensia, hal ini dapat membantu mengendalikan gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.