Mengenal Tanda-tanda Self-Harm dan Cara Mengatasinya
Perilaku self-harm adalah tindakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri dengan tujuan menyakiti atau merusak tubuhnya. Tindakan ini sering menjadi cara seseorang untuk mengatasi stres, kecemasan, atau rasa sakit emosional yang mereka rasakan. Karena itu, memahami tanda-tanda self-harm dan bagaimana cara mengatasi perilaku ini penting untuk memberikan bantuan kepada individu yang mengalaminya.
Tanda-tanda Self-Harm
1. Luka Fisik yang Tidak Jelas Penyebabnya
Tanda yang paling jelas dari perilaku self-harm adalah adanya luka-luka yang tidak biasa pada tubuh, seperti luka sayatan, luka bakar, atau memar yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.
2. Memiliki Benda-benda Tajam
Penderita kondisi ini mungkin memiliki benda-benda tajam, seperti gunting dan pisau ataupun benda-benda yang menghasilkan panas, seperti korek api dan lilin di dalam atau di sekitar kamar tidurnya. Benda-benda berbahaya ini memiliki akses yang mudah dijangkau oleh penderitanya untuk digunakan sebagai alat menyakiti dirinya sendiri.
3. Perubahan dalam Perilaku atau Suasana Hati
Perilaku yang tiba-tiba menjadi lebih tertutup atau agresif, serta perubahan mood atau suasana hati yang drastis seperti menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung, juga bisa menjadi tanda-tanda seseorang melakukan self-harm.
4. Sering Menggunakan Pakaian yang Menutupi Tubuh
Orang yang melakukan self-harm mungkin juga selalu menggunakan pakaian yang menutupi lengan atau bagian tubuh lainnya untuk menyembunyikan luka-luka yang terlihat di tubuh mereka agar tidak diketahui oleh orang lain.
Mengatasi Perilaku Self-Harm
1. Mencari Bantuan Profesional
Langkah pertama yang harus diambil adalah mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Profesional kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi penyebab dari perilaku self-harm dan memberikan strategi yang tepat untuk mengatasinya.
2. Mengembangkan Cara Alternatif untuk Mengatasi Stres
Mengajarkan penderitanya untuk mengembangkan cara-cara alternatif yang lebih sehat untuk mengatasi stres atau emosi negatif dapat membantu mengurangi keinginan untuk melakukan self-harm. Cara ini bisa meliputi teknik relaksasi, berolahraga, melukis, atau menulis jurnal.
3. Membangun Dukungan Sosial
Memiliki dukungan dari keluarga, teman, atau kerabat lainnya bisa sangat membantu dalam proses pemulihan kondisi mental ini. Mendukung penderitanya untuk mencari dan membangun hubungan yang positif bisa membuatnya merasa didukung dan tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
4. Menghindari Pemicu
Menghindari faktor-faktor yang bisa memicu self-harm juga sangat penting untuk mengatasi kondisi mental ini. Ini bisa meliputi menghindari situasi atau kondisi yang bisa memicu stres dan emosi negatif.
Mengatasi perilaku self-harm membutuhkan kesabaran dan dukungan yang kuat, baik dari individu yang menderitanya maupun dari lingkungan sekitarnya. Namun, dengan dukungan yang tepat dan kerja sama dengan profesional kesehatan mental, penderitanya bisa melalui kondisi ini dengan baik.