TemanMama mungkin merasa khawatir saat melihat kaki si kecil terlihat bengkok ketika ia mulai belajar berjalan dan berdiri. Kaki bengkok yang dialami oleh bayi sebenarnya umum terjadi serta tidak selalu berbahaya. Akan tetapi, kondisi ini terkadang bisa diakibatkan oleh kelainan bawaan ataupun masalah pada tulang kaki bayi.
Salah satu mitos yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia mengatakan bahwa bayi yang mengalami kaki bengkok terjadi karena ia tidak dibedong sejak lahir. Namun faktanya, semua bayi memang terlahir dengan bentuk kaki atau lutut yang sedikit bengkok, hal ini terjadi karena posisi tungkai kaki bayi yang terbiasa tertekuk selama berada di dalam kandungan.
Setidaknya ada 4 jenis kelainan tulang kaki pada bayi yang umum terjadi, di antaranya seperti:
1. Kaki Berbentuk Huruf O
Genu varum atau bow legs seringkali juga dikenal sebagai kelainan kaki pada bayi yang membentuk huruf O. Kondisi ini terjadi di mana kedua pergelangan kaki bayi bersentuhan, namun lutut terbuka lebar. Genu varum cukup sering terjadi oleh bayi atau balita yang berusia di bawah 18 bulan.
Namun, bentuk kaki huruf O ini biasanya akan lurus atau sembuh dengan sendirinya ketika anak mulai memasuki usia 3 – 7 tahun.
2. Kaki Berbentuk Huruf X
Genu valgum atau kaki berbentuk X ialah kebalikan dari kaki berbentuk huruf O. Kondisi kaki huruf X ditandai dengan lutut penderitanya yang bersentuhan, sedangkan kedua pergelangan kakinya menjauh atau melebar satu sama lain.
Genu valgum cenderung bisa terjadi saat si kecil berusia 4 tahun, dan umumnya kondisi ini akan lurus dengan sendirinya saat anak memasuki usia 6 – 7 tahun.
3. In-toeing
Pada kondisi normal, biasanya posisi jari kaki bayi akan lurus ke depan saat berjalan ataupun berdiri. Namun, pada kondisi ini, jari-jari kaki bayi cenderung masuk ke dalam ketika berjalan dan berdiri.
Sebagian besar bayi yang mengalami kondisi ini umumnya akan normal atau lurus kembali saat usianya 8 tahun, tanpa perawatan sama sekali. Tetapi, apabila setelah anak usia 8 tahun dan kondisi ini belum terlihat membaik, kaki si kecil perlu mendapat penanganan medis dari dokter.
4. Out-toeing
Kelainan ini kebalikan dari in-toeing, yaitu telapak kaki atau jari menekuk keluar saat berjalan maupun berdiri. Pada sebagian banyak kasus, kondisi ini juga tidak membutuhkan perawatan apapun dari dokter, karena seiring bertambahnya usia anak, kelainan kaki ini bisa lurus kembali dengan sendirinya.