Memahami Semua Hal Mengenai Persalinan Bayi Kembar
Meskipun proses persalinan bayi normal dan kembar tidak jauh berbeda, namun ada perbedaan yang paling signifikan, yakni risiko yang jauh lebih besar
Proses persiapan persalinan bayi kembar sebetulnya tidak jauh berbeda dengan persalinan tunggal pada umumnya. Akan tetapi, memang ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum melahirkan bayi kembar, supaya ibu hamil bisa melakukan persiapan yang lebih matang sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
Salah satu persiapan yang bisa ibu hamil bisa lakukan yaitu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk membahas mengenai metode persalinan bayi kembar yang sesuai dengan kondisi kesehatan ibu hamil.
Selain itu, ibu hamil juga bisa bertanya ke dokter mengenai risiko hamil kembar, serta apa saja yang harus dipersiapkan sebelum melahirkan hamil kembar.
Metode Persalinan Bayi Kembar
Pada umumnya, metode persalinan bayi kembar sama seperti pada persalinan bayi tunggal, yaitu persalinan normal dan persalinan caesar.
Persalinan Normal
Metode persalinan ini bisa dilakukan apabila salah satu bayi sudah ada yang berada di jalan lahir. Dan biasanya, ibu hamil kembar yang melakukan persalinan secara normal memerlukan suntik bius epidural demi meredakan rasa sakit.
Persalinan Caesar
Sebagian banyak metode persalinan bayi kembar dilakukan dengan persalinan caesar. Alasannya, meskipun kepala bayi berada di bawah dan bayi pertama bisa lahir secara normal, biasanya bayi kedua akan kesulitan untuk dilahirkan secara normal.
Risiko pada Bayi Hamil Kembar
Melahirkan bayi kembar mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Pasalnya, selama masa kehamilan usaha dan energi yang dibutuhkan akan lebih banyak. Karena itu, sebagai calon orang tua, akan lebih baik jika kita memahami risiko yang dapat terjadi pada bayi kembar selama periode kehamilan.
1. Gangguan Pertumbuhan
Bayi kembar lebih berisiko mengalami gangguan pertumbuhan di dalam kandungan ibu. Hal ini dapat diakibatkan karena ketidakmampuan tubuh ibu dalam memberikan asupan oksigen yang cukup untuk kedua atau lebih bayi yang dikandung. Risikonya pertumbuhan bayi bisa terhalang dan dapat terlahir dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dari ukuran bayi normal pada umumnya.
2. Mengalami Penyakit Bawaan
Bayi kembar lebih berisiko mengalami penyakit bawaan ketika lahir, seperti gangguan mata, gangguan pernapasan, bahkan hingga penyakit jantung bawaan. Hal ini dapat terjadi apabila pertumbuhan bayi selama di dalam kandungan tidak terpenuhi dengan baik.
3. Vanishing Twin Syndrome
Vanishing Twin Syndrome adalah kelainan pada salah satu janin dari bayi kembar yang mengalami abortus atau keguguran. Hal ini dapat diakibatkan karena kelainan kromosom yang mengakibatkan salah satu janin tidak bisa tumbuh kembang dengan baik, gangguan plasenta, dan gangguan tali yang menghambat pertumbuhan salah satu janin.
4. Twin to Twin Transfusion Syndrome
Kelainan ini merupakan kelainan yang terjadi pada kehamilan kembar identik yang di mana salah satu bayi tidak menerima aliran darah secara rata sehingga menghambat perkembangan dan pertumbuhan bayi tersebut. Kelainan ini bisa mengakibatkan kematian pada salah satu bayi.
Persiapan Melahirkan Bayi Kembar
Hamil kembar memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. Risiko-risiko yang bisa dialami sudah disebutkan di atas. Oleh sebab itu, kontrol kehamilan secara teratur adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan demi meminimalisir risiko yang bisa terjadi seperti hal-nya di atas.
Selain itu, supaya persalinan dapat berjalan dengan lancar, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan ibu hamil, mulai dari menjaga pola makan sehat, berolahraga secara rutin, istirahat yang cukup, mengurangi stres, dan mempersiapkan dana yang lebih besar.
Dengan memiliki persiapan yang matang, ibu hamil akan lebih tenang dalam menjalani masa kehamilan serta juga lebih siap dalam menghadapi persalinan.