KeluargaLife

Memahami Apa Itu Dad Shaming, Perilaku Menyalahkan Ayah

Dalam era modern ini, tidak hanya ibu yang sering menghadapi kritik dan penilaian dari masyarakat seputar cara mereka mengurus anak, namun seorang ayah kini juga menghadapi kritik terkait cara mengurus anak. Fenomena menyalahkan ayah ini juga biasa dikenal dengan istilah dad shaming.

Fenomena dad shaming mengacu pada perilaku menyalahkan atau mengkritik seorang ayah terhadap cara mereka membesarkan anak, gaya parenting atau pola asuh, bahkan pada beberapa kasus hingga mengkritik terkait peran ayah dalam keluarga. Fenomena dad shaming semakin menjadi sorotan karena semakin banyak ayah yang terlibat secara aktif dalam mengasuh anak.

Ciri-ciri Perilaku Dad Shaming

Berikut adalah beberapa ciri-ciri perilaku yang menunjukkan dad shaming, di antaranya mulai dari:

1. Penilaian terhadap Peran Ayah

Salah satu ciri dad shaming adalah penilaian terhadap peran ayah dalam keluarga. Ini bisa meliputi ketidaksetujuan terhadap keputusan ayah untuk terlibat secara aktif dalam urusan anak, seperti mengurus anak di rumah atau mengambil cuti untuk merawat bayi.

2. Standar yang Berlebihan

Ayah seringkali dihadapkan pada standar yang tidak realistis. Misalnya, seperti dianggap kurang tanggung jawab jika tidak mendampingi pasangan selama proses kehamilan atau tidak mengambil cuti panjang untuk merawat bayi.

3. Menerima Kritik atas Cara Mendidik

Ayah juga sering mendapat kritik terkait cara mereka mendidik anak. Mulai dari cara ayah bermain dengan anak hingga bentuk ketegasan yang ditunjukkan oleh ayah pada anaknya, semuanya bisa menjadi subjek kritik.

4. Dibanding-bandingkan dengan Ibu

Ciri perilaku dad shaming berikutnya ialah ayah menjadi subjek perbandingan dengan ibu. Ayah sering dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh ibu, dan jika tidak memenuhi ekspektasi tersebut, maka ayah akan mendapat kritik.

5. Stigma Gender

Dad shaming seringkali dihubungkan dengan stereotip gender yang memandang peran utama dalam merawat anak adalah tanggung jawab ibu. Jadi, ayah yang mengambil peran lebih aktif dalam merawat anak seringkali dianggap aneh atau di luar norma.

Cara Mengatasi Dad Shaming

Mengatasi dad shaming membutuhkan kesadaran tentang pentingnya menghargai peran setiap orang tua tanpa memandang gender. Cara yang bisa dilakukan, seperti mendukung dan mendorong ayah untuk terlibat secara aktif dalam peran orang tua, seperti menyuapi anak makan, membacakan buku cerita sebelum tidur, dan lain-lain.

Selain itu, penting untuk menghindari menghakimi orang lain berdasarkan standar yang tidak realistis atau stereotip gender yang sudah ketinggalan zaman. Baik itu ibu ataupun ayah, keduanya sama-sama mempunyai peran penting terhadap tumbuh kembang anak.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button