Intoleransi laktosa merupakan kondisi di mana tubuh kesulitan mencerna gula susu (laktosa) karena kekurangan enzim laktase. Meskipun lebih umum terjadi pada orang dewasa, intoleransi laktosa juga dapat memengaruhi balita. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, serta cara penanganan intoleransi laktosa pada anak usia dini.
Penyebab Intoleransi Laktosa pada Balita:
- Kurangnya Enzim Laktase: Balita mungkin mengalami produksi enzim laktase yang kurang, menyulitkan pencernaan laktosa.
- Faktor Genetik: Faktor keturunan juga dapat berperan dalam munculnya intoleransi laktosa pada balita.
Gejala Intoleransi Laktosa pada Balita:
- Gangguan Pencernaan: Diare, perut kembung, dan kram perut adalah gejala umum intoleransi laktosa pada balita.
- Gangguan Gizi: Karena kesulitan mencerna laktosa, balita dapat mengalami penurunan berat badan atau pertumbuhan yang lambat.
Diagnosis dan Pemeriksaan:
- Pemeriksaan Feses: Tes feses dapat membantu dokter mengidentifikasi apakah terjadi malabsorpsi laktosa.
- Tes Hidrogen Napas: Pemeriksaan kadar gas hidrogen napas setelah mengonsumsi laktosa dapat memberikan informasi lebih lanjut.
Penanganan Intoleransi Laktosa pada Balita:
- Diet Terkontrol Laktosa: Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan yang mengandung laktosa.
- Suplemen Laktase: Dokter dapat merekomendasikan suplemen laktase untuk membantu pencernaan laktosa.
- Pemantauan Kesehatan: Menjaga pertumbuhan dan perkembangan balita melalui pemantauan kesehatan yang rutin.
Pentingnya Konsultasi dengan Dokter:
Ketika mencurigai intoleransi laktosa pada balita, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan dan saran medis akan membantu menentukan strategi penanganan yang tepat sesuai dengan kebutuhan kesehatan balita.
Dengan perhatian dan penanganan yang tepat, balita yang mengalami intoleransi laktosa dapat tetap menjalani kehidupan sehat dan berkembang secara optimal.
