Baik sedang hamil ataupun tidak, tekanan darah tinggi atau hipertensi tetap wajib diwaspadai. Pasalnya, apabila hipertensi tidak dikontrol dengan baik, kondisi ini bisa memicu berbagai komplikasi atau penyakit serius. Terlebih bagi ibu hamil, hipertensi yang dialami saat kehamilan dapat membahayakan Bumil dan janinnya.
Pada orang dewasa, tekanan darah yang normal ialah sekitar 90/60 mmHg, hingga mencapai 120/80 mmHg. Bumil bisa dikatakan mengalami hipertensi bila tekanan darahnya yaitu lebih dari 140/90 mmHg.
Jika kondisi ini tidak diatasi atau dicegah dengan baik, hipertensi yang dialami oleh Bumil tidak hanya membahayakan kesehatan ibu, namun juga janinnya.
Berikut ialah beberapa risiko bahaya hipertensi pada Bumil yang wajib diwaspadai.
1. Membahayakan Kesehatan Ibu
Bahaya pertama yang perlu diwaspadai yaitu hipertensi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko stroke, kerusakan organ, dan masalah kesehatan lainnya pada diri ibu. Karena itu, dibutuhkan perawatan medis yang intensif dan penanganan yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
2. Aliran Darah ke Plasenta Terganggu
Hipertensi bisa menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah plasenta. Akibatnya, hal ini membuat aliran darah ke plasenta jadi terganggu, sehingga mengurangi asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin untuk tumbuh dan berkembang.
3. Risiko Keguguran Meningkat
Apabila sebelum hamil ibu sudah mempunyai riwayat hipertensi, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih parah ketika hamil. Jika hipertensi tidak dikelola dengan baik, risiko keguguran yang akan dialami oleh Bumil juga akan meningkat.
4. Risiko Kelahiran Prematur
Ibu hamil dengan kondisi hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan secara prematur. Jika terjadi kelahiran prematur, hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada bayi, seperti bayi mengalami gangguan pernapasan, rentan terhadap infeksi, dan mengalami masalah perkembangan.
5. Preeklamsia
Hipertensi pada ibu hamil seringkali berkaitan dengan preeklamsia, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, kerusakan organ, dan proteinuria (jumlah protein yang tinggi dalam urine). Bumil yang mengalami kondisi preeklamsia perlu mendapat penanganan medis dengan cepat agar tidak menimbulkan risiko yang lebih berbahaya.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan, deteksi dini, dan pengelolaan hipertensi pada ibu hamil sangatlah penting. Karena itu, Bumil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin, dan melakukan pengecekan tekanan darah secara teratur agar hipertensi saat kehamilan bisa dideteksi sejak dini.