Orang tua “toksik” atau toxic parents biasanya egois, manipulatif, dan abai dari kewajibannya. Toxic parents cenderung tidak menghiraukan kondisi psikologis anak atas tindakan yang mereka lakukan. Orang tua yang toxic akan selalu membenarkan semua tindakannya. Banyak hal yang menjadi pemicunya, misalnya karena stress, masalah psikologis, atau trauma yang tidak terbendung pada orang tua tersebut.
Ciri-ciri orang tua toxic
Orang tua yang toxic bisa terlihat dari cara pola asuhnya yang tidak wajar. Berikut beberapa ciri dari toxic parents.
1. Melakukan Tindakan Kekerasan
Orangtua Toxic cenderung melakukan tindakan kekerasan fisik atau verbal pada anak. Pelecehan fisik dan verbal. Pelecehan mungkin tidak selalu memukul, berteriak, mengancam, atau sesuatu yang sangat jelas. Anak mungkin mengalami pelecehan yang lebih halus seperti panggilan nama, pengalihan kesalahan, perlakuan diam-diam, dll.
2. Bersikap Otoriter
Bersikap Otoriter atau punya kontrol yang berlebihan. mengganggu privasi anak atau tidak mengizinkan anak membuat keputusan sendiri. Atau mungkin mereka terlalu kritis dan mengontrol keputusan anak, bahkan sebagai orang dewasa. Bahkan mungkin memegang waktu, uang, atau barang lain sebagai bidak dalam permainan manipulasi mereka.
3. Perilaku Egois
Tidak memperdulikan kebutuhan anak dan cenderung mengabaikan kewajiban sebagai orang tua. Toxic parent selalu mengutamakan kebutuhannya sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan maupun perasaan anak.
4. Mempermasalahkan Hal Sepele
Orangtua toxic cenderung akan selalu mempermasalahkan hal hal kecil. Kesalahan kecil yang dilakukan anak menjadi permasalahan yang dianggapnya besar dan menjadi penyebab masalah lainnya.
Tindakan ini merupakan pola asuh negatif yang akan memengaruhi kehidupan anak ke depannya karena berpotensi merusak mental anak. Memang tidak mudah menghadapi orangtua yang toxic, perlu kesabaran agar tidak menyinggung perasaannya dan pada saat bersamaan tetap menghargai orangtua.
Menghadapi Toxic Parent
Seorang anak bisa melakukan beberapa hal untuk menghindari ketika memiliki orang tua yang toxic, yaitu
1. Menetapkan ruang untuk diri sendiri
Jika kamu berada dilingkungan keluarga yang toxic, ada baiknya kamu bisa sedikit mengasingkan diri agar kamu memiliki kesempatan untuk menenangkan hati dan pikiran. Hal ini perlu dilakukan untuk mengeluarkan energi negatif dari dalam hati dan mengembalikan mood.
2. Menetapkan batasan antara orangtua dengan anak
Menetapkan batasan yang tegas antara orangtua dengan anak. Batasan ini meliputi fisik maupun emosional yang tidak bisa dilanggar. Apapun batasannya, sepenuhnya adalah hak kamu untuk menentukan.
Jika orang tuamu melakukan kekerasan fisik, mengintimidasi, atau tidak mau menghormati batasan-batasanmu, ada baiknya kamu berbicara kepada seseorang yang mampu membantumu. Sebagai contoh, kamu bisa memberi tahu konselor sekolah, kerabat, atau guru yang dipercaya.
3. Mencari dukungan support system yang tepat
Jika kamu tidak bisa mendapatkan support system dari keluargamu, maka kamu bisa mencarinya dari orang-orang terdekatmu dari lingkungan eksternal yang mengerti, mendengarkan keluh kesahmu, dan mendukungmu.