Kontrasepsi dengan menggunakan KB spiral atau IUD (Intrauterine Device) telah menjadi pilihan banyak wanita dalam mengatur keluarga. Meskipun efektif dalam mencegah kehamilan, KB spiral juga memiliki potensi efek samping yang perlu diperhatikan.
- Nyeri dan Kram Perut: Beberapa wanita melaporkan mengalami nyeri atau kram perut setelah pemasangan KB spiral. Ini bisa bersifat sementara dan berkurang seiring waktu.
- Perubahan Siklus Menstruasi: KB spiral dapat memengaruhi siklus menstruasi. Beberapa wanita mungkin mengalami pendarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit, atau bahkan siklus yang tidak teratur.
- Infeksi: Meskipun risikonya rendah, pemasangan KB spiral dapat meningkatkan risiko infeksi pada beberapa wanita. Penting untuk menjaga kebersihan dan mengikuti petunjuk dokter.
- Perforasi Rahim: Dalam kasus yang sangat jarang, pemasangan KB spiral dapat menyebabkan perforasi atau robeknya dinding rahim. Ini bisa menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera.
- Perubahan pada Kesuburan: Sebagian wanita khawatir bahwa penggunaan KB spiral dapat memengaruhi kesuburan mereka. Namun, setelah penggunaan dihentikan, kesuburan biasanya pulih.
Penting untuk dicatat bahwa efek samping dapat bervariasi antar individu. Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan KB spiral, sehingga dapat dibahas manfaat dan risikonya secara lebih personal.