Berhubungan Seks saat Menstruasi: Waspada Risiko Ini
Berhubungan intim saat menstruasi adalah topik yang sering dianggap tabu dan penuh dengan berbagai mitos serta ketakutan. Namun, seperti halnya setiap aktivitas seksual, ada manfaat dan risikonya. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai manfaat berhubungan intim saat menstruasi, memahami risikonya juga sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan pasangan.
Nah, untuk lebih jelasnya, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai beberapa risiko yang perlu diperhatikan saat berhubungan seks selama periode menstruasi.
1. Risiko Infeksi Menular Seksual
Salah satu risiko utama berhubungan seks saat menstruasi adalah peningkatan kemungkinan tertular infeksi menular seksual atau IMS. Darah menstruasi dapat menjadi media yang baik untuk berbagai patogen. Virus seperti HIV dan Hepatitis lebih mudah menyebar karena darah adalah salah satu cara utama penularan infeksi ini. Karena itu, penggunaan kondom sangat disarankan untuk mengurangi risiko ini.
2. Infeksi Saluran Reproduksi
Wanita yang berhubungan seks saat menstruasi juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran reproduksi. Selama menstruasi, serviks sedikit terbuka untuk memungkinkan keluarnya darah menstruasi, yang di mana ini juga bisa memudahkan bakteri atau patogen lainnya untuk masuk dan menyebabkan infeksi. Selain itu, lingkungan yang lebih lembab dan hangat selama menstruasi dapat mendukung pertumbuhan bakteri.
3. Ketidaknyamanan dan Rasa Nyeri
Banyak wanita melaporkan ketidaknyamanan atau bahkan rasa nyeri saat berhubungan seks selama menstruasi. Sensasi nyeri ini bisa disebabkan oleh kram menstruasi yang sedang berlangsung, sensitivitas yang meningkat, atau karena vagina terlalu kering pada tahap awal menstruasi. Karena itu, berkomunikasi dengan pasangan dan mendengarkan tubuh sendiri adalah kunci untuk menghindari ketidaknyamanan ini.
4. Masalah Kebersihan
Berhubungan seks saat menstruasi juga bisa menimbulkan masalah kebersihan. Darah menstruasi bisa menyebabkan noda pada tempat tidur atau tubuh, yang mungkin tidak nyaman bagi beberapa pasangan. Karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik, seperti menggunakan handuk untuk melindungi tempat tidur dan membersihkan diri setelah berhubungan seks untuk mengurangi risiko infeksi.
5. Kehamilan
Meskipun kemungkinan kehamilan saat menstruasi lebih rendah dibandingkan dengan masa ovulasi, namun tetap ada risiko kehamilan jika berhubungan seks tanpa perlindungan. Pasalnya, sperma dapat hidup dalam tubuh wanita selama beberapa hari, dan jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang pendek, ovulasi bisa terjadi setelah masa menstruasi berakhir, dan akhirnya memungkinkan terjadinya pembuahan.
Berhubungan seks saat menstruasi adalah pilihan pribadi yang harus didiskusikan dan disetujui oleh kedua pasangan. Meskipun ada beberapa risiko yang mengintai, tetapi melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti penggunaan kondom dan menjaga kebersihan dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Selain itu, penting juga untuk berbicara secara terbuka dengan pasangan mengenai kenyamanan dan batasan masing-masing serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika memiliki kekhawatiran tertentu.