Seperti yang diketahui semua orang, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sendiri merupakan suatu tindakan yang membahagiakan ibu dan mempunyai manfaat yang besar bagi kesehatan ibu dan anak. Namun terkadang seorang ibu menyusui merasakan sakit sehingga diperlukan mengonsumsi obat-obatan. Dalam situasi seperti ini, para ibu selalu bertanya Apakah aman untuk tetap menyusui sambil minum obat ? Apakah obat ini akan mempengaruhi ASI atau bayi? Mari kita bahas masalah ini bersama-sama.
Dalam ASI (Air Susu Ibu) mengandung zat kekebalan yang diperoleh dari ibu dan diteruskan ke bayi, yang membantu mengatur respon imun bayi untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, ketika ibu menyusui sakit, tubuhnya juga memproduksi zat kekebalan untuk melawan infeksi, yang secara alami juga terdapat pada ASI. Namun, jika ibu masih membutuhkan obat, biasanya hanya sekitar 1% obat yang diminum ibu yang sampai ke anak. Ada beberapa obat yang dapat berdampak negatif terhadap produksi ASI pada bayi atau ibu. Konsentrasi obat dalam ASI paling tinggi pada 1 hingga 3 jam pertama setelah mengonsumsi obat.
Dilarang Mengonsumsi Obat Kontra Indikasi
Obat-obatan yang kontra indikasi (tidak diperbolehkan) pada ibu menyusui antara lain obat kanker (sitostatika), obat yang mengandung nikotin (atau pada ibu yang merokok), dan obat radioaktif (biasanya dikombinasikan dengan sitostatika). Jika seorang ibu menyusui perlu meminum obat-obatan di atas karena alasan apapun, maka ibu harus berhenti menyusui selama meminum obat tersebut. Namun, untuk menjaga produksi ASI, ASI harus dipompa keluar dan dibuang dengan hati-hati.
Ada banyak jenis obat yang bisa diberikan kepada ibu menyusui. Namun, ibu harus berhati-hati dan mencari obat-obatan alternatif jika memungkinkan. Obat jenis ini antara lain klorpromazin, kloramfenikol, metronidazol, asam salisilat, fenobarbital, primidon, kafein yang berlebihan, obat kontrasepsi yang mengandung estrogen, indometasin, yodium, povidon iodin, asam nalidiksat, nitrofurantoin, fenitoin, golongan sulfa, tolbutamid, dan furosemid.
Obat Aman yang Dikonsumsi
Berikut jenis obat yang aman diberikan kepada ibu menyusui yaitu analgesik, antibiotik (hampir semua jenis), obat sakit maag, obat antitiroid, obat tekanan darah tinggi, dan kortikosetroid dalam dosis tidak lebih dari 80mg/hari.
Selama ibu menyusui perlu meminum obat, sebaiknya tetap pantau kondisi bayi untuk mengetahui apakah bayi mengalami efek samping, seperti reaksi alergi, diare, mengantuk, perubahan perilaku menyusui, perubahan pola tidur perilaku menyusui, keadaan kesadaran, reaksi kulit berupa ruam kemerahan, buang air besar, dll.
Oleh karena itu, relatif aman bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi obat-obatan yang diperlukan untuk mengobati penyakitnya.
Tips Menyusui Ketika Mengonsumsi Obat
Berikut beberapa yang perlu diperhatikan ibu menyusui saat mengonsumsi obat:
- Tentukan apakah ibu benar-benar memerlukan obat.
- Bila keluhan Anda masih dapat teratasi dengan pengobatan terapi, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu. Pijat, istirahat, berendam dalam air hangat, hindari pemicu alergi, hindari makanan yang menimbulkan gas, makan makanan tinggi serat, dan perbanyak minum air putih.
- Bila obat benar-benar diperlukan, ibu dapat meminumnya segera setelah bayi menyusui atau sebelum bayi tidur dalam waktu lama, pada saat konsentrasi obat dalam ASI paling rendah.
- Jangan lupa perhatikan gejala-gejala yang mungkin terjadi pada bayi Anda, seperti kulit merah, gelisah, sulit tidur, malas minum dan sebagainya.
- Jika ibu tidak dapat menyusui karena bahaya obat yang diminumnya, ibu disarankan untuk memerah dan membuang ASI serta melanjutkan menyusui setelah pengobatan selesai.